


Abolisionis dan Perjuangan Mereka Melawan Perbudakan
Abolisionis adalah sekelompok orang yang menganjurkan emansipasi segera semua budak dan diakhirinya perbudakan. Mereka muncul pada akhir abad ke-18 dan mendapatkan momentumnya sepanjang abad ke-19, khususnya di Amerika Serikat dan Inggris. Kaum abolisionis percaya bahwa perbudakan adalah tindakan yang salah secara moral dan tidak efisien secara ekonomi, dan mereka bekerja tanpa kenal lelah untuk mendidik masyarakat dan mendorong perubahan legislatif.
Beberapa tokoh abolisionis yang terkenal antara lain:
1. William Lloyd Garrison (1805-1879): Seorang abolisionis Amerika terkemuka yang mendirikan The Liberator, sebuah surat kabar yang didedikasikan untuk perjuangan emansipasi. Ia dikenal karena pendiriannya yang tidak kenal kompromi terhadap perbudakan dan pembelaannya terhadap emansipasi segera.
2. Frederick Douglass (1818-1895): Seorang abolisionis Afrika-Amerika yang melarikan diri dari perbudakan dan menjadi orator dan penulis yang hebat. Dia menerbitkan beberapa otobiografi dan surat kabar, dan berkeliling negara memberikan pidato menentang perbudakan.
3. Harriet Tubman (1822-1913): Seorang abolisionis Afrika-Amerika yang melarikan diri dari perbudakan dan menjadi "kondektur" di Jalur Kereta Bawah Tanah, membantu ratusan budak lainnya melarikan diri menuju kebebasan. Dia juga bekerja sebagai mata-mata dan perawat untuk Union Army selama Perang Saudara.
4. John Brown (1800-1859): Seorang abolisionis kulit putih Amerika yang percaya pada penggunaan kekerasan untuk mengakhiri perbudakan. Dia memimpin sekelompok 21 orang dalam serangan di gudang senjata federal di Harpers Ferry, Virginia (sekarang Virginia Barat), dalam upaya untuk memicu pemberontakan budak.
5. Elizabeth Cady Stanton (1815-1902): Seorang aktivis hak pilih dan abolisionis Amerika yang merupakan penyelenggara utama Konvensi Seneca Falls, konvensi hak-hak perempuan pertama di Amerika Serikat. Dia juga bekerja sama dengan aktivis Afrika-Amerika untuk mempromosikan kesetaraan ras.
6. William Wilberforce (1759-1833): Seorang abolisionis Inggris yang berperan penting dalam mengakhiri perdagangan budak di Kerajaan Inggris. Dia adalah anggota Parlemen dan menggunakan posisinya untuk mengadvokasi undang-undang yang akan mengakhiri perdagangan budak.
7. Thomas Clarkson (1760-1846): Seorang abolisionis Inggris yang merupakan peneliti utama dan pendukung penghapusan perdagangan budak. Ia mengumpulkan bukti betapa mengerikannya perdagangan budak trans-Atlantik dan menyerahkannya ke Parlemen, membantu menggalang dukungan bagi penghapusan perbudakan.
Abolisionis menghadapi tentangan dan perlawanan yang signifikan dari mereka yang memperoleh keuntungan ekonomi dari perbudakan, termasuk pemilik perkebunan dan pejabat pemerintah. Mereka sering menghadapi kekerasan dan intimidasi, namun upaya mereka pada akhirnya mengarah pada emansipasi jutaan orang yang diperbudak di Amerika Serikat dan Inggris.



