


Dunia Kewenangan yang Menarik: Asal Usul, Jenis, dan Akibat
Handedness adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan preferensi seseorang dalam menggunakan satu tangan dibandingkan tangan lainnya. Ini adalah fenomena umum yang diamati pada manusia dan beberapa hewan, di mana tangan dominan lebih disukai untuk melakukan berbagai tugas seperti menulis, makan, dan bahkan berbicara.
Konsep kidal pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada akhir abad ke-19, yang mempelajari distribusi kecenderungan kidal di antara anak kembar dan menemukan bahwa ada korelasi yang signifikan antara kecenderungan kidal pada kembar identik. Sejak saat itu, banyak penelitian telah dilakukan untuk memahami penyebab dan akibat dari sifat kidal.
Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan asal usul sifat kidal, antara lain:
1. Teori genetik: Menurut teori ini, sifat kidal diwarisi dari orang tua kita, dengan gen tertentu mempengaruhi perkembangan otak dan preferensi untuk menggunakan satu tangan dibandingkan tangan lainnya.
2. Teori struktur otak: Teori ini menunjukkan bahwa perbedaan struktur otak antara belahan kiri dan kanan dapat berkontribusi terhadap penggunaan tangan. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa belahan otak kiri lebih aktif dalam pemrosesan bahasa, sedangkan belahan kanan lebih aktif dalam pemrosesan spasial.
3. Teori lingkungan: Teori ini mengemukakan bahwa sifat kidal dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti preferensi orang tua, norma budaya, dan sosialisasi.
4. Teori neuron cermin: Teori ini menyatakan bahwa neuron cermin, yang merupakan neuron khusus yang aktif ketika seseorang melakukan suatu tindakan dan ketika mereka mengamati orang lain melakukan tindakan yang sama, berperan dalam perkembangan penggunaan tangan.
Ada juga beberapa jenis sifat kidal, meliputi:
1. Tidak kidal: Ini adalah jenis kidal yang paling umum, di mana individu lebih suka menggunakan tangan kanannya untuk sebagian besar tugas.
2. Kidal: Ini adalah jenis kidal kedua yang paling umum, di mana individu lebih suka menggunakan tangan kirinya untuk sebagian besar tugas.
3. Ambidexterity: Ini adalah kemampuan menggunakan kedua tangan dengan kemampuan yang setara.
4. Bertangan campuran: Ini adalah suatu kondisi di mana individu menunjukkan kecenderungan kidal dan kanan, tergantung pada tugas atau situasi.
Konsekuensi dari kidal tidak terbatas pada penggunaan satu tangan saja. Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan tangan juga dapat memengaruhi kemampuan kognitif seperti pemrosesan bahasa, penalaran spasial, dan bahkan pemrosesan emosional. Selain itu, kidal telah dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan seperti penyakit Parkinson, stroke, dan autisme.
Kesimpulannya, kidal adalah fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan neurologis. Memahami penyebab dan konsekuensi dari kidal dapat memberikan wawasan berharga mengenai perilaku dan kognisi manusia, dan mungkin memiliki implikasi penting bagi pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan.



