mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Memahami Absurdisme: Sebuah Gerakan Filsafat dan Artistik

Absurdisme merupakan gerakan filosofis dan artistik yang muncul pada pertengahan abad ke-20, khususnya di Eropa. Hal ini ditandai dengan fokus pada hal-hal yang absurd, tidak bermakna, dan irasional, sering kali sebagai respons terhadap trauma dan kekecewaan pada masa itu.

Istilah "absurdisme" diciptakan oleh filsuf Perancis Albert Camus, yang mendefinisikannya sebagai "kemanusiaan". kondisi." Camus percaya bahwa keinginan manusia akan makna dan tujuan hidup pada dasarnya bertentangan dengan kenyataan bahwa alam semesta tidak peduli dengan keberadaan manusia. Hal ini menciptakan rasa absurditas, karena manusia berusaha memaksakan makna pada dunia yang tampaknya tidak bermakna.

Absurdisme menekankan gagasan bahwa tidak ada makna yang melekat pada kehidupan, dan bahwa makna apa pun yang kita berikan padanya bersifat subjektif dan sewenang-wenang. Hal ini juga menyoroti ketegangan antara keinginan manusia akan ketertiban dan stabilitas, serta kekacauan dan ketidakpastian dunia di sekitar kita.

Dalam seni, absurdisme sering kali bermanifestasi sebagai penolakan terhadap struktur naratif tradisional dan representasi realistis. Sebaliknya, karya-karya absurd mungkin menampilkan peristiwa-peristiwa, tokoh-tokoh, dan situasi-situasi yang tidak logis atau tidak masuk akal yang menantang ekspektasi dan pemahaman pemirsa terhadap realitas.

Beberapa ciri utama absurdisme meliputi:

1. Penolakan terhadap makna obyektif dan tujuan hidup.
2. Penekanan pada sifat subjektif dan sewenang-wenang dari pengalaman manusia.
3. Fokus pada ketegangan antara keinginan manusia akan ketertiban dan kekacauan dunia di sekitar kita.
4. Penolakan terhadap struktur naratif tradisional dan representasi realistis dalam seni.
5. Penekanan pada hal-hal yang absurd, tidak rasional, dan tidak bermakna.

Beberapa seniman dan penulis absurdis terkenal antara lain:

1. Albert Camus (filsuf dan penulis)
2. Samuel Beckett (penulis drama dan novelis)
3. Jean-Paul Sartre (filsuf dan penulis)
4. Franz Kafka (penulis)
5. Marcel Duchamp (artis)
6. René Magritte (artis)
7. Salvador Dali (artis)
8. Luis Buñuel (pembuat film)

Absurdisme memiliki pengaruh yang signifikan terhadap seni, sastra, dan filsafat kontemporer, khususnya di bidang postmodernisme dan eksistensialisme. Hal ini terus menginspirasi para seniman dan pemikir saat ini, ketika mereka bergulat dengan kompleksitas dan absurditas kehidupan modern.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy