


Memahami Bahasa Nonliteral: Membuka Kekuatan Ekspresi Figuratif
Nonliteral mengacu pada sesuatu yang tidak tertulis atau diungkapkan secara literal atau langsung. Kata tersebut dapat merujuk pada bahasa yang bersifat kiasan, metaforis, atau simbolik, bukan yang lugas dan faktual.
Misalnya, jika seseorang mengatakan "dunia adalah sebuah panggung", mereka menggunakan ekspresi nonliteral untuk menyampaikan gagasan bahwa kehidupan itu seperti sebuah sandiwara. , dengan orang-orang memainkan peran dan adegan yang berbeda-beda. Demikian pula, jika seseorang mengatakan "Saya merasa sedih hari ini," mereka menggunakan ekspresi nonliteral untuk menyampaikan gagasan bahwa mereka merasa sedih atau tertekan, meskipun kata "biru" tidak secara harfiah menggambarkan emosi mereka.
Bahasa nonliteral bisa berarti berbagai bentuk, termasuk metafora, perumpamaan, alegori, dan jenis bahasa kiasan lainnya. Ini sering digunakan untuk menambah kedalaman, kompleksitas, dan nuansa pada komunikasi kita, dan untuk membantu kita mengekspresikan ide-ide yang sulit atau tidak mungkin disampaikan secara literal.



