mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Memahami Eksklusivisme: Bahaya Percaya Agama Sendiri Adalah Satu-Satunya Yang Benar

Eksklusivisme adalah keyakinan bahwa agama atau sistem kepercayaan seseorang adalah satu-satunya yang benar dan benar, dan bahwa semua agama atau sistem kepercayaan lain adalah salah atau inferior. Penganut eksklusivisme percaya bahwa agama mereka sendiri memonopoli kebenaran dan bahwa keselamatan atau pencerahan hanya dapat dicapai melalui ketaatan pada keyakinan tertentu mereka.

Dalam konteks agama, eksklusivisme sering kali bermanifestasi sebagai keyakinan bahwa agama sendiri adalah satu-satunya cara untuk mencapai keselamatan atau kekekalan. kehidupan. Misalnya, sebagian umat Kristen percaya bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus, dan bahwa semua agama lain adalah palsu dan mengarah pada kutukan. Demikian pula, sebagian umat Islam percaya bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan bahwa semua agama lain adalah inferior dan sesat.

Eksklusivisme juga dapat dilihat dalam konteks politik dan sosial, di mana satu kelompok atau ideologi dipandang sebagai satu-satunya kelompok atau ideologi yang sah atau benar, dan semua agama dianggap sebagai satu-satunya agama yang sah atau benar. yang lain dipandang lebih rendah atau salah. Misalnya saja, sebagian kaum nasionalis mungkin percaya bahwa bangsa mereka sendiri adalah satu-satunya bangsa yang benar dan unggul, dan bahwa semua bangsa lain adalah bangsa yang lebih rendah dan harus ditundukkan.

Eksklusivisme dapat menyebabkan intoleransi, diskriminasi, dan konflik, seperti yang mungkin dilihat oleh mereka yang menganut keyakinan eksklusif. orang lain yang tidak menganut keyakinan mereka sebagai inferior atau salah. Hal ini juga dapat menyebabkan kurangnya pemahaman dan rasa hormat terhadap perspektif dan keyakinan lain, serta dapat menghambat kerja sama dan dialog antar kelompok yang berbeda.

Sebaliknya, inklusivisme adalah keyakinan bahwa semua agama atau sistem kepercayaan memiliki kebenaran dan nilai tertentu, dan bahwa mereka dapat semuanya berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia dan posisi kita di dalamnya. Penganut paham inklusif percaya bahwa ada banyak jalan menuju pencerahan dan keselamatan, dan tidak ada satu agama pun yang memonopoli kebenaran.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy