


Memahami Filsafat Schellingian: Panduan untuk Ide dan Pengaruh Utamanya
Schellingian mengacu pada gagasan filosofis Friedrich Wilhelm Joseph Schelling, seorang filsuf Jerman yang hidup pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Filsafat Schelling berpengaruh dalam perkembangan Idealisme Jerman, sebuah gerakan yang menekankan pentingnya pengalaman subjektif dan peran pikiran dalam membentuk pemahaman kita tentang dunia.
Beberapa ciri utama filsafat Schellingian meliputi:
1. Keutamaan kesadaran: Schelling percaya bahwa kesadaran adalah aspek fundamental dari realitas, dan bahwa semua aspek realitas lainnya pada akhirnya didasarkan pada kesadaran.
2. Identitas subjek dan objek: Schelling berpendapat bahwa perbedaan antara subjek (diri) dan objek (dunia) bukanlah suatu hal yang mendasar, melainkan cara memandang dunia yang didasarkan pada pengalaman subjektif kita sendiri.
3. Pentingnya Yang Absolut: Schelling percaya akan keberadaan Yang Absolut, realitas tertinggi yang mendasari semua realitas lain dan merupakan sumber dari semua kesadaran dan keberadaan.
4. Peran kemauan: Schelling melihat kemauan sebagai aspek mendasar dari sifat manusia, dan percaya bahwa kemauan memainkan peran sentral dalam membentuk pengalaman dan pemahaman kita tentang dunia.
5. Keterhubungan segala sesuatu: Schelling percaya bahwa segala sesuatu saling berhubungan dan saling bergantung, dan ada satu kesatuan yang mendasari semua perbedaan dan pembedaan yang tampak.
Secara keseluruhan, filsafat Schelling menekankan pentingnya pengalaman subjektif, kesatuan segala sesuatu, dan peran kemauan dalam membentuk pemahaman kita tentang dunia. Ini adalah sistem pemikiran yang kompleks dan beragam, dan pengaruhnya dapat dilihat di berbagai bidang filsafat, termasuk hermeneutika, fenomenologi, dan eksistensialisme.



