


Memahami Grandeeisme di Rusia Abad ke-19
Grandeeisme (juga dikenal sebagai grandeeism atau grandee culture) mengacu pada fenomena sosial dan budaya yang muncul pada abad ke-19 di Kekaisaran Rusia, khususnya di kalangan bangsawan. Hal ini ditandai dengan penekanan pada kemewahan, pemborosan, dan konsumsi yang mencolok, serta fokus pada pemeliharaan status sosial dan prestise seseorang.
Istilah "grandee" mengacu pada anggota bangsawan yang berpangkat tinggi dan menikmati kekayaan dan pengaruh yang besar. Grandeeisme dipandang sebagai cara hidup yang mewah dan dekaden, dan sering dikaitkan dengan korupsi, nepotisme, dan bentuk-bentuk penyalahgunaan kekuasaan lainnya.
Grandeeisme tidak terbatas pada kaum bangsawan; hal ini juga mempengaruhi kelas menengah dan bahkan beberapa anggota kaum tani yang ingin bergabung dengan kaum bangsawan. Budaya keagungan ditandai dengan kecintaan terhadap kemewahan, pemborosan, dan pamer kekayaan, serta fokus pada pemeliharaan status sosial dan prestise.
Budaya keagungan memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan politik Rusia selama abad ke-19. Hal ini berkontribusi pada tumbuhnya korupsi dan nepotisme, dan membantu melanggengkan kekuasaan kaum bangsawan dengan mengorbankan kaum tani dan kelas menengah. Keagungan yang berlebihan juga berkontribusi pada meningkatnya ketidakpuasan di kalangan penduduk dan akhirnya terjadi revolusi pada tahun 1917.
Secara keseluruhan, keagungan adalah aspek penting dari budaya Rusia selama abad ke-19, dan hal ini mempunyai konsekuensi yang luas terhadap kondisi sosial, politik, dan sosial negara tersebut. pertumbuhan ekonomi.



