


Memahami Greenbackisme: Ideologi Politik dan Ekonomi yang Berfokus pada Mata Uang Fiat dan Pengeluaran Pemerintah
Greenbackisme adalah ideologi politik dan ekonomi yang menganjurkan penggunaan uang kertas, atau mata uang fiat, sebagai alat untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan mengurangi utang pemerintah. Istilah "greenback" mengacu pada dolar Amerika Serikat, yang pertama kali dikeluarkan selama Perang Saudara sebagai mata uang kertas.
Prinsip-prinsip inti greenbackisme meliputi:
1. Mata uang fiat: Para pendukung greenback percaya bahwa uang kertas harus dibuat oleh pemerintah tanpa didukung oleh emas atau aset lainnya. Hal ini memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam kebijakan moneter dan memungkinkan pemerintah membiayai pengeluarannya tanpa bergantung pada pajak atau pinjaman.
2. Penargetan inflasi: Para pendukung greenback menganjurkan tingkat inflasi yang moderat, biasanya sekitar 3-5%, sebagai cara untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi beban utang.
3. Pengeluaran pemerintah: Para pendukung greenback percaya bahwa pengeluaran pemerintah harus ditingkatkan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, terutama pada saat resesi atau depresi. Hal ini dapat mencakup investasi di bidang infrastruktur, pendidikan, dan program kesejahteraan sosial.
4. Kebijakan redistributif: Greenbacker sering menganjurkan perpajakan progresif dan kebijakan redistributif lainnya untuk mengurangi kesenjangan pendapatan dan mendorong keadilan sosial.
5. Kedaulatan moneter: Greenbacker percaya bahwa sistem moneter suatu negara harus berada di bawah kendali pemerintahnya sendiri, dan bukannya tunduk pada pengaruh lembaga keuangan internasional atau pemerintah asing.
Greenbackisme telah dikaitkan dengan berbagai gerakan politik sepanjang sejarah, termasuk Partai Populis di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, dan baru-baru ini dengan beberapa kelompok sayap kiri dan progresif. Namun, penting untuk dicatat bahwa greenbackisme bukanlah sebuah ideologi tunggal yang monolitik, dan terdapat banyak interpretasi dan variasi prinsip-prinsipnya.



