


Memahami Metamorfisme Morrenian: Panduan Proses Geologi
Morrenian adalah istilah yang digunakan dalam geologi untuk menggambarkan jenis metamorfisme kontak yang terjadi ketika aliran magma atau lava bersentuhan dengan unit batuan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dapat menyebabkan batuan mengubah komposisi mineral, tekstur, dan strukturnya, sehingga menghasilkan serangkaian ciri khas yang merupakan diagnostik metamorfisme Morrenian.
Istilah "Morrenian" diciptakan oleh ahli geologi Swiss Auguste Morren pada tahun 1872, yang pertama kali mendeskripsikan jenis ini metamorfisme di Pegunungan Alpen Swiss. Hal ini dinamai menurut namanya sebagai pengakuan atas kontribusinya di bidang geologi.
Metamorfisme Morrenian biasanya terjadi ketika magma atau lava mengalir ke unit batuan yang sudah ada sebelumnya dan memanaskannya, menyebabkan mineral dalam batuan mengalami perubahan komposisi dan struktur. Hal ini dapat mengakibatkan pembentukan mineral baru, seperti amfibol, piroksen, dan biotit, yang merupakan ciri khas metamorfisme Morrenian.
Ciri-ciri metamorfisme Morrenian dapat bervariasi tergantung pada kondisi spesifik aliran magma atau lava, tetapi beberapa ciri umum meliputi :
* Adanya mineral amfibol, piroksen, dan biotit yang merupakan ciri khas metamorfisme Morrenian.
* Terjadi perubahan komposisi mineral pada batuan sehingga menghasilkan batuan yang lebih mafik (kaya zat besi) atau ultrabasa (sangat kaya zat besi). ) komposisi.
* Terjadinya perubahan tekstur batuan, dari tekstur berbutir kasar menjadi berbutir halus.
* Adanya metasomatisme, yaitu proses penggantian mineral pada batuan dengan mineral baru yang terbentuk sebagai akibat aliran magma atau lava.
Secara keseluruhan, metamorfisme Morrenian merupakan proses penting yang dapat terjadi ketika magma atau lava mengalir ke unit batuan yang sudah ada sebelumnya, dan dapat mengakibatkan perubahan signifikan pada komposisi mineral, tekstur, dan struktur batuan. batu.



