


Memahami Pasca-Romantisisme: Fokus pada Aspek Gelap Pengalaman Manusia
Istilah "pasca-romantis" telah digunakan untuk menggambarkan berbagai gerakan seni dan sastra yang muncul setelah periode Romantis tradisional, yang berlangsung kira-kira dari akhir abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19. Gerakan Romantis dicirikan oleh fokus pada emosi, imajinasi, dan pengalaman individu, serta ketertarikan pada alam, cerita rakyat, dan hal-hal gaib.
Pasca-romantisisme dapat dilihat sebagai reaksi terhadap pandangan dunia yang diidealkan dan diromantisasi. yang lazim selama periode Romantis. Alih-alih menekankan keindahan dan keajaiban alam, seniman dan penulis pasca-romantis sering berfokus pada aspek-aspek gelap dari pengalaman manusia, seperti penderitaan, keterasingan, dan absurditas kehidupan modern.
Beberapa ciri utama seni dan sastra pasca-romantis meliputi :
1. Fokus pada hal-hal aneh dan irasional: Seniman dan penulis pasca-romantis sering kali mengeksplorasi tema-tema yang tidak nyaman atau mengganggu, seperti hal-hal gaib, mengerikan, dan aneh.
2. Penekanan pada sifat kehidupan modern yang terfragmentasi dan terputus-putus: Pasca-romantisisme sering kali mencerminkan rasa kekecewaan dan fragmentasi yang menjadi ciri masyarakat modern pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
3. Penolakan terhadap bentuk dan konvensi tradisional: Seniman dan penulis pasca-romantis sering kali menolak bentuk dan konvensi tradisional seni dan sastra Romantis, malah bereksperimen dengan gaya dan teknik baru.
4. Ketertarikan pada kelompok yang terpinggirkan dan orang luar: Pasca-romantisisme sering kali mengeksplorasi tema-tema isolasi sosial, keterasingan, dan pengalaman orang-orang yang berada di pinggiran masyarakat.
Beberapa seniman dan penulis pasca-romantis yang terkenal antara lain:
1. Edvard Munch (pelukis)
2. James Ensor (pelukis)
3. Gustav Klimt (pelukis)
4. Egon Schiele (pelukis)
5. Franz Kafka (penulis)
6. TS Eliot (penyair dan dramawan)
7. F. Scott Fitzgerald (novelis)
8. Ernest Hemingway (novelis)
9. Sylvia Plath (penyair)
10. Jean Genet (penulis)
Secara keseluruhan, post-romantisisme dapat dilihat sebagai reaksi terhadap pandangan ideal tentang dunia yang menjadi ciri periode Romantis, dan sebaliknya menekankan aspek gelap dari pengalaman manusia dan sifat kehidupan modern yang terfragmentasi.



