Memahami Pendirianisme: Dinamika Kekuasaan dan Norma Sosial yang Membentuk Institusi Kita

Mapanisme mengacu pada ideologi politik dan ekonomi dominan, struktur kekuasaan, dan norma-norma sosial yang tertanam kuat dalam masyarakat atau institusi. Hal ini juga dapat merujuk pada individu dan kelompok yang memegang posisi otoritas dan pengaruh dalam lembaga-lembaga ini dan yang cenderung menolak perubahan atau ide-ide baru yang menantang status quo mereka.
Dalam pengertian ini, mapan dapat dilihat sebagai bentuk konservatisme yang berupaya untuk mencapai tujuan mereka. mempertahankan dinamika kekuasaan dan tatanan sosial yang ada, daripada menganjurkan perubahan atau gangguan radikal. Penganut paham mapan mungkin menolak inovasi, pemikiran kritis, atau perspektif alternatif yang berpotensi mengganggu stabilitas lembaga atau masyarakat mereka secara keseluruhan.
Istilah ini sering digunakan secara kritis untuk menggambarkan mereka yang memegang posisi kekuasaan dalam lembaga, seperti pemerintah, perusahaan , atau media, dan yang menggunakan pengaruhnya untuk mempertahankan status quo dibandingkan menentangnya. Kritikus berpendapat bahwa paham mapan dapat menghambat kemajuan, membatasi peluang bagi kelompok yang terpinggirkan, dan melanggengkan kesenjangan sistemik.
Namun, tidak semua penganut paham mapan menolak perubahan; beberapa mungkin terbuka terhadap ide-ide baru dan bersedia beradaptasi dengan keadaan yang berubah. Dalam pengertian ini, mapan juga dapat merujuk pada serangkaian nilai atau prinsip yang mengutamakan stabilitas, kesinambungan, dan tradisi dibandingkan perubahan radikal atau perubahan revolusioner. Pada akhirnya, arti dari pendirianonisme bergantung pada konteks penggunaannya dan perspektif orang yang menggunakan istilah tersebut.