


Memahami Peran Diakon Agung di Gereja Anglikan dan Katolik Roma
Diakon Agung adalah pembagian administratif keuskupan di beberapa gereja Kristen, khususnya dalam tradisi Anglikan dan Katolik Roma. Ini adalah bagian dari keuskupan, dipimpin oleh seorang diakon agung, yang bertindak sebagai wakil uskup dan membantu kebutuhan spiritual dan administratif keuskupan.
Peranan diakon agung bervariasi tergantung pada tradisi dan keuskupan tertentu, tetapi secara umum meliputi:
1. Pengawasan terhadap klerus: Diakon Agung bertanggung jawab atas kesejahteraan spiritual dan disiplin klerus dalam diakon agungnya, dan dapat memberikan bimbingan dan dukungan kepada para imam dan pemimpin agama lainnya.
2. Administrasi gereja: Diakon Agung mungkin bertanggung jawab atas administrasi masing-masing gereja dalam diakon agungnya, termasuk mengelola keuangan, mengawasi pemeliharaan dan perbaikan, dan mengoordinasikan pelayanan ibadah.
3. Pelayanan pastoral: Diakon Agung sering memberikan pelayanan pastoral kepada orang-orang dalam diakon agungnya, mengunjungi paroki, melakukan pengukuhan dan pentahbisan, dan memberikan bimbingan rohani.
4. Perwakilan Uskup: Apabila Uskup berhalangan, diakon agung dapat mewakili Uskup pada acara-acara dan pertemuan-pertemuan penting, seperti sinode atau pertemuan keuskupan.
5. Penyelesaian sengketa: Diakon Agung dapat dipanggil untuk menengahi perselisihan antara pendeta, umat paroki, atau pihak lain dalam diakon agungnya.
Istilah "diakon agung" berasal dari bahasa Latin "archidiaconus", yang berarti "diakon kepala". Jabatan diakon agung berakar pada Gereja Kristen mula-mula, di mana diakon ditunjuk untuk membantu para uskup dalam mengelola keuskupannya. Seiring waktu, peran diakon berkembang menjadi dua jabatan berbeda: diakonat, yang berfokus pada pekerjaan dan pelayanan amal, dan diakonat agung, yang berfokus pada kepemimpinan administratif dan spiritual.



