


Memahami Subjacency dalam Linguistik
Subjacency adalah istilah yang digunakan dalam linguistik untuk menggambarkan hubungan antara dua klausa atau frasa ketika satu klausa atau frasa tertanam di dalam klausa atau frasa lain. Dengan kata lain, subjacency mengacu pada cara sebuah kalimat atau frasa "tenggelam" dalam kalimat atau teks yang lebih besar.
Ada beberapa jenis subjacency, antara lain:
1. Subjacency klausa: Ini terjadi ketika satu klausa tertanam dalam klausa lain. Misalnya, “Saya pikir dia akan datang terlambat” mengandung dua klausa, “dia akan datang terlambat” dan “Saya pikir dia akan datang terlambat,” dengan klausa pertama dimasukkan ke dalam klausa kedua.
2 . Subjacency frase: Ini terjadi ketika sebuah frase tertanam dalam kalimat atau teks yang lebih besar. Misalnya, “Buku yang saya baca minggu lalu, sangat bagus” berisi frasa (“yang saya baca minggu lalu”) yang tertanam dalam kalimat yang lebih besar.
3. Subjacency adverbial: Ini terjadi ketika frasa adverbial (seperti "cepat" atau "sangat") tertanam dalam kalimat atau teks yang lebih besar. Misalnya, "Dia berbicara dengan cepat dan jelas" berisi frasa keterangan ("cepat dan jelas") yang tertanam dalam kalimat yang lebih besar.
Subjacency dapat digunakan untuk menyampaikan ide-ide kompleks dan hubungan antar ide dengan cara yang ringkas dan efisien. Ini adalah fitur umum dalam banyak bahasa, termasuk bahasa Inggris, dan sering digunakan dalam penulisan akademis dan teknis untuk menyampaikan informasi kompleks dengan cara yang jelas dan ringkas.



