


Memahami Trotskisme: Ciri-ciri Utama dan Kritik terhadap Stalinisme
Trotskisme adalah ideologi politik Marxis yang dikembangkan oleh Leon Trotsky, seorang revolusioner Rusia yang memainkan peran penting dalam Revolusi Rusia tahun 1917. Trotskisme menekankan pentingnya pengambilan keputusan yang demokratis dan perlunya sebuah partai revolusioner untuk memimpin kelas pekerja dalam perjuangan melawan kapitalisme.
Kaum Trotskis percaya bahwa sosialisme hanya dapat dicapai melalui revolusi proletar global, dan bahwa Uni Soviet, di bawah kepemimpinan Stalin, telah menjadi negara buruh yang birokratis dan merosot yang tidak lagi merupakan ekspresi sejati aspirasi revolusioner kelas pekerja.
Trotskyisme kritis terhadap kapitalisme dan Stalinisme, dan berupaya membangun masyarakat yang benar-benar demokratis dan egaliter berdasarkan prinsip-prinsip solidaritas sosialis dan internasionalisme.
Trotskyis juga menekankan pentingnya tindakan politik kelas pekerja yang independen dan perlunya tindakan politik independen dari kelas pekerja. sebuah partai revolusioner untuk menantang kekuasaan kaum borjuis dan aparatur negara.
Beberapa ciri utama Trotskisme meliputi:
1. Pengambilan keputusan secara demokratis: Kaum Trotskis percaya bahwa keputusan harus dibuat melalui proses demokratis, bukan melalui kepemimpinan yang terpusat.
2. Politik revolusioner: Kaum Trotskyis melihat perjuangan untuk sosialisme sebagai sebuah proses revolusioner, bukan sebuah proses reformis yang bertahap.
3. Solidaritas internasional: Kaum Trotskis menekankan pentingnya kerja sama internasional dan solidaritas di antara para pekerja dan masyarakat tertindas.
4. Kritik terhadap birokrasi: Kaum Trotskis berpendapat bahwa struktur dan hierarki birokrasi tidak sesuai dengan demokrasi sejati dan kontrol kelas pekerja.
5. Keabadian revolusi: Kaum Trotskis percaya bahwa revolusi sosialis adalah sebuah proses yang permanen, dan bukan sebuah peristiwa yang terjadi satu kali saja.
6. Mempertahankan pencapaian revolusi: Kaum Trotskis berpendapat bahwa pencapaian revolusi, seperti kepemilikan pekerja atas alat-alat produksi, harus dipertahankan dari kekuatan kontra-revolusioner.
7. Kritik terhadap Stalinisme: Kaum Trotskyis mengkritik Stalinisme karena sifatnya yang birokratis dan otoriter, dan karena pengkhianatannya terhadap cita-cita revolusioner Revolusi Oktober.
8. Penekanan pada peran kelas pekerja: Kaum Trotskis menekankan peran sentral kelas pekerja dalam perjuangan sosialisme, dan berpendapat bahwa kelas pekerja harus menjadi kekuatan utama dalam revolusi.
9. Penolakan terhadap reformisme: Kaum Trotskis menolak gagasan bahwa sosialisme dapat dicapai melalui reformasi bertahap dalam sistem kapitalis yang ada, dan berpendapat bahwa transformasi revolusioner diperlukan.
10. Internasionalisme: Kaum Trotskis percaya bahwa sosialisme tidak dapat dicapai di satu negara saja, melainkan membutuhkan gerakan internasional yang terdiri dari para pekerja dan masyarakat tertindas.



