mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Pengertian Amniosentesis: Risiko, Manfaat, dan Prosedur

Amniosentesis adalah tes medis yang melibatkan penyisipan jarum ke dalam rahim untuk mengambil sampel cairan ketuban yang mengelilingi janin yang sedang berkembang. Tes ini dapat membantu mengidentifikasi potensi kelainan genetik atau kondisi lain pada janin, seperti sindrom Down, trisomi 13, dan cacat tabung saraf.
Prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar 20-30 menit dan biasanya dilakukan antara 15 dan 20 minggu kehamilan. Selama prosedur, penyedia layanan kesehatan akan menggunakan panduan USG untuk memasukkan jarum tipis melalui perut ibu dan ke dalam rahim. Setelah jarum terpasang, sampel kecil cairan ketuban diambil dan dikirim ke laboratorium untuk diuji.
Risiko yang terkait dengan amniosentesis relatif rendah, namun risiko tersebut mencakup:
1. Keguguran: Ada risiko kecil keguguran setelah amniosentesis, yaitu diperkirakan sekitar 1 dalam 200 hingga 1 dalam 400.
2. Infeksi: Seperti halnya prosedur medis invasif lainnya, terdapat risiko infeksi saat amniosentesis. Namun, risiko ini sangat rendah, dan antibiotik biasanya diberikan untuk mengurangi risiko lebih lanjut.
3. Kebocoran cairan ketuban: Ada risiko kecil kebocoran cairan ketuban setelah prosedur, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mungkin memerlukan pengujian atau pemantauan tambahan.
4. Ketidaknyamanan: Beberapa wanita mungkin mengalami ketidaknyamanan ringan atau kram selama prosedur, namun hal ini biasanya bersifat sementara dan hilang dalam beberapa menit.
5. Cedera jarum: Ada risiko kecil cedera jarum pada ibu atau janin selama prosedur berlangsung. Namun, hal ini sangat jarang terjadi dan biasanya dapat dihindari dengan teknik yang tepat dan panduan USG.
Manfaat amniosentesis antara lain:
1. Deteksi kelainan genetik: Amniosentesis dapat membantu mengidentifikasi potensi kelainan genetik atau kondisi lain pada janin, seperti sindrom Down, trisomi 13, dan cacat tabung saraf.
2. Deteksi dini komplikasi kehamilan: Tes ini juga dapat mendeteksi tanda-tanda awal komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia atau masalah plasenta.
3. Pengambilan keputusan berdasarkan informasi: Mengetahui hasil amniosentesis dapat membantu calon orang tua mengambil keputusan berdasarkan informasi tentang kehamilan dan perawatan anak mereka.
4. Ketenangan pikiran: Bagi sebagian calon orang tua, menjalani amniosentesis dapat memberikan ketenangan pikiran dan kepastian bahwa janin mereka sehat.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun amniosentesis dapat mendeteksi banyak potensi masalah, ini bukanlah tes yang sempurna dan tidak dapat mengidentifikasi semua kemungkinan kondisi atau hasil. Selain itu, hasil tes mungkin tidak selalu jelas, dan tes atau pemantauan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy