


Pengertian Angiomyoma: Penyebab, Gejala, dan Pilihan Pengobatan
Angiomyoma adalah tumor jinak langka yang berasal dari sel otot polos pembuluh darah. Ia juga dikenal sebagai angiomyxoma atau mesenchymal neoplasm.
Penyebab pasti dari angiomyoma tidak diketahui, namun diyakini terkait dengan mutasi genetik yang terjadi selama perkembangan janin. Penyakit ini dapat terjadi di mana saja di tubuh, namun paling sering ditemukan di perut, panggul, dan ekstremitas.
Angiomyoma biasanya muncul sebagai massa yang tumbuh lambat yang mungkin menimbulkan gejala atau tidak. Tergantung pada lokasinya, penyakit ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti nyeri, bengkak, dan kesulitan menggerakkan anggota tubuh yang terkena.
Diagnosis angiomioma didasarkan pada kombinasi pemeriksaan pencitraan seperti USG, CT scan, atau MRI, dan biopsi. untuk memastikan adanya sel-sel ganas.
Pengobatan untuk angiomioma biasanya melibatkan operasi pengangkatan tumor, dan dalam beberapa kasus, terapi radiasi mungkin disarankan untuk mencegah kekambuhan. Prognosis angiomioma umumnya baik, dan sebagian besar pasien dapat mengharapkan kesembuhan total setelah pengobatan. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, tumor dapat kambuh atau menjadi ganas, sehingga diperlukan tindak lanjut dengan penyedia layanan kesehatan.
Apa saja gejala angiomioma?
Gejala angiomioma dapat bervariasi tergantung lokasi dan ukurannya, namun berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin mengindikasikan adanya kondisi ini:
1. Benjolan atau massa yang tidak menimbulkan rasa sakit: Angiomioma biasanya muncul sebagai massa yang tumbuh lambat dan mungkin tidak menimbulkan rasa sakit atau menyebabkan ketidaknyamanan ringan.
2. Pembengkakan: Tergantung pada lokasi tumornya, hal ini dapat menyebabkan pembengkakan pada anggota tubuh atau area yang terkena.
3. Kesulitan menggerakkan anggota tubuh yang terkena: Jika tumor terletak di dekat sendi atau otot, dapat menyebabkan kekakuan atau keterbatasan mobilitas pada anggota tubuh yang terkena.
4. Sakit perut: Angiomioma yang terjadi di perut dapat menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah.
5. Nyeri panggul: Pada wanita, angiomioma dapat terjadi di panggul dan menyebabkan nyeri panggul, perdarahan menstruasi yang banyak, dan gejala lain yang berhubungan dengan ketidakseimbangan hormon.
6. Kelemahan atau kelelahan: Tergantung pada lokasi tumor, dapat menyebabkan kelemahan atau kelelahan karena tekanan pada saraf atau pembuluh darah di dekatnya.
7. Perubahan kulit: Dalam beberapa kasus, angiomioma dapat menyebabkan perubahan kulit seperti kemerahan, penebalan, atau perubahan warna.
Penting untuk diperhatikan bahwa gejala ini mungkin tidak spesifik dan mungkin menyerupai kondisi lain, sehingga diperlukan diagnosis yang tepat oleh penyedia layanan kesehatan. untuk memastikan adanya angiomioma.
Apa faktor risiko terjadinya angiomioma?
Penyebab pasti dari angiomioma belum diketahui, namun berikut beberapa faktor risiko potensial yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini:
1. Mutasi genetik: Angiomyoma dapat terjadi karena mutasi genetik yang terjadi selama perkembangan janin.
2. Riwayat keluarga: Individu dengan riwayat keluarga angiomioma atau kondisi genetik langka lainnya mungkin berisiko lebih tinggi terkena kondisi ini.
3. Usia: Angiomioma biasanya menyerang orang dewasa berusia antara 20 dan 50 tahun, namun dapat terjadi pada usia berapa pun.
4. Jenis Kelamin: Wanita lebih mungkin terkena angiomioma dibandingkan pria, terutama di panggul dan perut.
5. Paparan radiasi sebelumnya: Individu yang telah menjalani terapi radiasi mungkin berisiko lebih tinggi terkena angiomioma.
6. Peradangan kronis: Peradangan berkepanjangan akibat kondisi seperti obesitas, diabetes, atau gangguan autoimun dapat meningkatkan risiko berkembangnya angiomioma.
7. Ketidakseimbangan hormonal: Perubahan hormonal selama kehamilan atau menopause dapat meningkatkan risiko terjadinya angiomioma pada wanita.
Penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua orang yang memiliki faktor risiko ini akan terkena angiomioma, dan beberapa individu yang tidak memiliki faktor risiko yang diketahui masih dapat mengalami kondisi ini. Diagnosis yang tepat oleh penyedia layanan kesehatan diperlukan untuk memastikan adanya angiomioma dan menentukan pengobatan yang tepat.



