


Pengertian Antimetropia: Penyebab, Gejala, dan Pilihan Pengobatan
Antimetropia adalah istilah yang digunakan dalam optik dan oftalmologi untuk menggambarkan jenis kondisi mata di mana kornea, lapisan luar mata yang bening, terlalu datar atau bentuknya tidak beraturan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan, antara lain penglihatan kabur, penglihatan ganda, dan kesulitan melihat objek dari jarak jauh.
Pada penderita antimetropia, bola mata lebih panjang dari seharusnya, yang menyebabkan cahaya yang masuk ke mata terfokus di belakang retina, bukan langsung. di atasnya. Hal ini dapat menimbulkan berbagai gejala, antara lain:
* Penglihatan kabur
* Penglihatan ganda (diplopia)
* Kesulitan melihat objek pada jarak jauh
* Ketegangan mata dan kelelahan
* Sakit kepala atau rasa tidak nyaman pada mata
Antimetropia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
* Genetika: Beberapa orang mungkin mewarisi kecenderungan untuk mengembangkan antimetropia dari orang tuanya.
* Kekurangan nutrisi: Kurangnya nutrisi tertentu, seperti vitamin A, dapat berkontribusi pada perkembangan antimetropia.
* Cedera atau infeksi mata: Trauma pada mata atau infeksi tertentu dapat menyebabkan berkembangnya antimetropia.
* Kelainan refraksi: Kelainan refraksi lainnya, seperti miopia (rabun jauh) atau hipermetropia (rabun jauh), juga dapat menyebabkan berkembangnya antimetropia.
Pengobatan antimetropia bergantung pada penyebab yang mendasari dan tingkat keparahan kondisinya. Dalam beberapa kasus, kacamata atau lensa kontak mungkin diresepkan untuk memperbaiki masalah penglihatan. Dalam kasus lain, pembedahan mungkin diperlukan untuk membentuk kembali kornea atau menghilangkan katarak yang menyebabkan kondisi tersebut.



