


Pengertian Degenerasi Kortikobasal: Gejala, Penyebab, dan Pilihan Pengobatan
Degenerasi kortikobasal (CBD) adalah kelainan otak langka yang mempengaruhi korteks serebral dan ganglia basal, menyebabkan hilangnya kontrol gerakan secara progresif, penurunan kognitif, dan perubahan perilaku. Penyakit ini juga dikenal sebagai degenerasi kortiko-basal atau CBD.
Gejala CBD biasanya dimulai pada usia dewasa, meskipun beberapa kasus telah dilaporkan terjadi pada anak-anak. Perkembangan penyakit ini bisa sangat bervariasi, beberapa orang mengalami penurunan fungsi secara cepat, sementara yang lainnya relatif stabil selama beberapa tahun.
Gejala utama CBD meliputi:
1. Hilangnya kendali gerakan: Individu yang terkena mungkin mengalami kelemahan, kekakuan, atau bradikinesia (lambatnya gerakan) pada lengan, kaki, atau wajah mereka.
2. Penurunan kognitif: Hilangnya ingatan, kebingungan, dan kesulitan dalam memecahkan masalah adalah ciri-ciri umum CBD.
3. Perubahan perilaku: Perubahan suasana hati, sikap apatis, dan depresi sering menjadi manifestasi penyakit ini.
4. Gangguan penglihatan: Titik buta, penglihatan ganda, atau kelainan penglihatan lainnya dapat terjadi.
5. Gangguan tidur: Pasien CBD sering mengalami insomnia, kantuk di siang hari, atau kegelisahan.
6. Perubahan emosional: Kecemasan, mudah tersinggung, dan ketidakstabilan emosi dapat menjadi ciri utama penyakit ini.
7. Kesulitan menelan: Disfagia adalah komplikasi umum dari CBD, yang dapat menyebabkan malnutrisi dan dehidrasi jika tidak ditangani.
8. Kelainan bicara: Bicara tidak jelas, gagap, atau kesulitan menemukan kata dapat terjadi pada pasien CBD.
9. Masalah keseimbangan dan koordinasi: Individu yang terkena mungkin mengalami pusing, kehilangan keseimbangan, atau gemetar.
10. Kejang: Beberapa orang dengan CBD mungkin mengalami kejang, terutama pada tahap akhir penyakit.
Penyebab pasti degenerasi kortikobasal masih belum diketahui, namun diyakini terkait dengan akumulasi protein abnormal di otak, mirip dengan gangguan neurodegeneratif lainnya seperti seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson. Saat ini belum ada obat untuk CBD, dan pengobatan difokuskan pada penanganan gejala dan peningkatan kualitas hidup.



