


Pengertian Deliquescence: Pengertian, Contoh, dan Implikasi Industri
Zat yang bersifat deliquescent adalah zat yang larut atau hancur dalam kelembapannya sendiri, terutama bila terkena udara. Proses ini disebut deliquesensi. Zat yang bersifat cair biasanya memiliki afinitas tinggi terhadap air dan dapat menyerap kelembapan dari lingkungan sekitar. Jika bahan tersebut menyerap lebih banyak kelembapan, bahan tersebut dapat menjadi lunak, lengket, atau bahkan larut sepenuhnya.
Contoh bahan yang dapat melezatkan antara lain:
1. Natrium klorida (garam biasa): Saat terkena udara, natrium klorida menyerap kelembapan dan menjadi lembut dan lengket.
2. Kalsium klorida: Zat ini biasa digunakan sebagai penghilang es di jalan raya dan trotoar karena dapat mencairkan es dan salju dengan cepat. Namun, ia juga memiliki afinitas yang tinggi terhadap air dan dapat menjadi cair bila terkena udara.
3. Kalium nitrat: Zat ini pernah digunakan sebagai pupuk namun sebagian besar telah digantikan oleh bahan lain karena kecenderungannya untuk mencair di lingkungan lembab.
4. Silica gel: Zat ini biasa digunakan sebagai bahan pengering untuk menyerap kelembapan dari udara. Namun, bisa juga menjadi lezat jika terkena kelembapan tinggi atau uap air.
5. Aluminium klorida: Zat ini sering digunakan sebagai katalis dalam reaksi kimia, namun juga dapat menjadi cair jika terkena udara dan kelembapan.
Deliquescence dapat menjadi masalah yang signifikan di berbagai industri, seperti farmasi, pengolahan makanan, dan konstruksi. Dalam industri ini, zat cair dapat menyebabkan masalah seperti pembusukan, kontaminasi, atau kerusakan struktural. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan secara hati-hati potensi deliquescene ketika memilih bahan untuk aplikasi tertentu.



