


Pengertian Demasting: Alasan, Proses, dan Manfaat
Demasting adalah proses melepas tiang kapal dan tali-temali dari sebuah kapal. Proses ini biasanya dilakukan ketika sebuah kapal sedang diubah menjadi jenis kapal yang berbeda, atau ketika kapal tersebut tidak lagi diperlukan untuk tujuan aslinya.
Istilah "pelepasan tiang" berasal dari fakta bahwa tiang-tiang dan tali-temali dilepas dari kapal, meninggalkannya tanpa "tiang" atau tali-temali aslinya. Proses ini dapat dilakukan karena berbagai alasan, antara lain:
1. Konversi ke jenis kapal yang berbeda: Sebuah kapal dapat dibongkar jika diubah menjadi jenis kapal yang berbeda, misalnya kapal kargo diubah menjadi kapal penumpang.
2. Peningkatan atau modernisasi: Sebuah kapal dapat dibongkar sebagai bagian dari program peningkatan atau modernisasi, dalam hal ini tali-temali dan tiang-tiang baru akan dipasang.
3. Rusak atau aus: Jika tiang kapal atau tali-temali kapal rusak atau aus, tiang atau tali-temali kapal tersebut boleh dicopot dan diganti dengan yang baru.
4. Keusangan: Sebuah kapal dapat dibongkar jika tidak lagi diperlukan untuk tujuan aslinya, seperti kapal perang yang sedang dinonaktifkan.
5. Penghematan biaya: Demasting dapat dilakukan untuk mengurangi biaya pemeliharaan dan pengoperasian kapal, serta menyederhanakan desain kapal dan mengurangi jumlah awak kapal yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya.
6. Untuk meningkatkan stabilitas: Dalam beberapa kasus, pembongkaran kapal dapat dilakukan untuk meningkatkan stabilitas kapal, terutama jika kapal mempunyai kecenderungan untuk berguling atau miring secara berlebihan.
7. Untuk meningkatkan kapasitas muatan: Dengan melepas tiang dan tali-temali, kapal dapat memiliki lebih banyak ruang untuk memuat muatan, sehingga dapat meningkatkan daya dukungnya.
8. Untuk mengurangi hambatan angin: Demasting dapat mengurangi hambatan angin, sehingga dapat meningkatkan kecepatan kapal dan efisiensi bahan bakar.
Penting untuk dicatat bahwa demasting adalah proses kompleks yang memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat, karena dapat mempengaruhi stabilitas, kemampuan manuver, dan keseluruhan kinerja kapal.



