


Pengertian Fundamentalisme dan Nonfundamentalisme dalam Agama
Apa itu fundamentalisme?
Fundamentalisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu gerakan atau ideologi yang menekankan pada kepatuhan ketat terhadap prinsip atau keyakinan dasar tertentu, terutama dalam agama. Istilah ini juga dapat merujuk pada kembalinya praktik dan nilai-nilai tradisional, sering kali sebagai respons terhadap pengaruh modernisasi atau sekularisasi.
Dalam konteks keagamaan, fundamentalisme sering kali melibatkan penafsiran harafiah terhadap teks-teks suci dan penolakan terhadap penyimpangan apa pun dari penafsiran tersebut. Hal ini dapat mengarah pada pendekatan iman yang kaku dan eksklusif, di mana setiap penyimpangan dari keyakinan yang diterima dipandang sebagai ancaman terhadap ajaran agama yang sebenarnya.
Fundamentalisme dapat ditemukan di berbagai agama, termasuk Kristen, Islam, Yudaisme, dan Hinduisme, diantara yang lain. Hal ini sering dikaitkan dengan gerakan konservatif atau tradisionalis dalam agama-agama ini, dan dapat ditandai dengan misi atau tujuan yang kuat, penolakan terhadap nilai-nilai modernitas atau sekuler, dan kecenderungan untuk memandang orang-orang yang tidak setuju dengan keyakinan mereka sebagai orang yang sesat atau bahkan jahat. .
Apa yang dimaksud dengan nonfundamentalis?
Nonfundamentalis mengacu pada individu atau kelompok yang tidak menganut keyakinan atau praktik fundamentalis. Kelompok ini bisa mencakup orang-orang yang lebih terbuka terhadap nilai-nilai modernitas dan sekuler, yang menafsirkan teks-teks agama dengan cara yang lebih bernuansa atau metaforis, atau yang menolak kepatuhan ketat terhadap praktik dan kepercayaan tradisional.
Dalam konteks agama, kelompok nonfundamentalis mungkin dianggap lebih liberal atau progresif. , dan mungkin terbuka untuk berdialog dan bekerja sama dengan mereka yang berbeda agama atau keyakinan. Mereka mungkin juga lebih menerima perubahan sosial dan budaya, dan mungkin melihat agama sebagai sumber inspirasi dan bimbingan dibandingkan sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang ketat.
Secara keseluruhan, perbedaan antara fundamentalisme dan nonfundamentalisme sering dilihat sebagai sebuah spektrum, dengan individu yang berbeda-beda. dan kelompok-kelompok yang termasuk dalam berbagai titik sepanjang spektrum ini berdasarkan keyakinan dan praktik mereka. Meskipun fundamentalisme dapat dikaitkan dengan kekakuan dan eksklusivitas, nonfundamentalisme dapat dikaitkan dengan keterbukaan dan inklusivitas.



