


Pengertian Hipermetabolisme: Penyebab, Gejala, dan Pilihan Pengobatan
Hipermetabolisme adalah keadaan peningkatan aktivitas metabolisme yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, peradangan, kanker, atau aktivitas fisik yang berlebihan. Hal ini ditandai dengan peningkatan pengeluaran energi tubuh, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan, kelelahan, dan gejala lainnya.
Ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya hipermetabolisme, antara lain:
1. Infeksi: Infeksi tertentu, seperti tuberkulosis atau endokarditis, dapat menyebabkan hipermetabolisme karena sistem kekebalan tubuh bekerja melawan infeksi.
2. Peradangan: Peradangan kronis, seperti yang disebabkan oleh rheumatoid arthritis atau penyakit Crohn, dapat menyebabkan hipermetabolisme.
3. Kanker: Beberapa jenis kanker, seperti limfoma atau leukemia, dapat menyebabkan hipermetabolisme ketika sel kanker berkembang biak dan mengonsumsi energi.
4. Aktivitas fisik yang berlebihan: Melakukan aktivitas fisik yang berlebihan, seperti latihan maraton atau bekerja berjam-jam dalam pekerjaan yang menuntut fisik, dapat menyebabkan hipermetabolisme.
5. Kelainan genetik: Kelainan genetik tertentu, seperti lipodistrofi atau sindrom Cushing, dapat menyebabkan hipermetabolisme.
6. Ketidakseimbangan hormonal: Ketidakseimbangan hormonal, seperti kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), dapat menyebabkan hipermetabolisme.
7. Obat-obatan: Obat-obatan tertentu, seperti steroid atau stimulan, dapat menyebabkan hipermetabolisme sebagai efek samping.
8. Malnutrisi: Malnutrisi parah, seperti yang disebabkan oleh kelainan makan atau alkoholisme kronis, dapat menyebabkan hipermetabolisme.
9. Stres: Stres kronis, seperti yang disebabkan oleh pekerjaan dengan tekanan tinggi atau situasi pribadi yang sulit, dapat menyebabkan hipermetabolisme.
Hipermetabolisme dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk:
1. Penurunan berat badan: Hipermetabolisme dapat menyebabkan penurunan berat badan, meskipun Anda makan secara normal atau mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar.
2. Kelelahan: Peningkatan pengeluaran energi hipermetabolisme dapat menyebabkan kelelahan dan kekurangan energi.
3. Insomnia: Peningkatan aktivitas metabolisme tubuh dapat membuat sulit untuk tertidur atau tetap tertidur.
4. Peningkatan denyut jantung: Hipermetabolisme dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, yang dapat menjadi tanda peningkatan aktivitas metabolisme tubuh.
5. Gugup: Konsumsi energi hipermetabolisme yang berlebihan dapat menyebabkan perasaan gugup atau cemas.
6. Pengecilan otot: Hipermetabolisme dapat menyebabkan pengecilan otot, karena tubuh memecah jaringan otot untuk meningkatkan aktivitas metabolismenya.
7. Rambut rontok: Hipermetabolisme dapat menyebabkan rambut rontok, karena peningkatan aktivitas metabolisme tubuh dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan folikel rambut.
8. Peningkatan keringat: Meningkatnya aktivitas metabolisme hipermetabolisme dapat menyebabkan peningkatan keringat, terutama pada malam hari.
9. Penurunan fungsi kekebalan tubuh: Hipermetabolisme dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit melawan infeksi.
Jika Anda mencurigai bahwa Anda menderita hipermetabolisme, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Perawatan akan bergantung pada penyebab yang mendasari kondisi tersebut, namun mungkin termasuk pengobatan, perubahan gaya hidup, atau intervensi lainnya.



