


Pengertian Non-Akses Terhadap Teknologi Digital dan Konsekuensinya
Non-akses mengacu pada ketidakmampuan untuk mengakses atau menggunakan sumber daya, layanan, atau informasi tertentu karena berbagai alasan seperti kurangnya izin, terbatasnya akses, atau keterbatasan teknis. Non-akses dapat terjadi secara disengaja atau tidak dan dapat mempunyai konsekuensi yang signifikan terhadap individu, organisasi, dan masyarakat secara keseluruhan.
Misalnya, tidak adanya akses terhadap pendidikan dapat membatasi peluang karir dan mobilitas sosio-ekonomi seseorang. Tidak adanya akses terhadap layanan kesehatan dapat berdampak buruk pada kesehatan dan memperburuk kesenjangan kesehatan. Tidak adanya akses terhadap informasi dapat menghambat pengambilan keputusan dan melanggengkan informasi yang salah. Non-akses terhadap layanan keuangan dapat membatasi pembangunan ekonomi dan melanggengkan kemiskinan.
Dalam konteks teknologi digital, non-akses dapat terjadi dalam berbagai bentuk, antara lain:
1. Terbatasnya akses terhadap internet atau platform online tertentu karena faktor geografis atau sosial ekonomi.
2. Pembatasan akses terhadap konten atau layanan online tertentu karena batasan usia, undang-undang hak cipta, atau hambatan hukum lainnya.
3. Kesulitan dalam mengakses alat atau sumber daya digital karena kurangnya keahlian teknis atau infrastruktur.
4. Terbatasnya akses terhadap pelatihan atau pendidikan literasi digital, yang dapat menghambat kemampuan menggunakan teknologi digital secara efektif.
5. Tidak adanya akses terhadap layanan keuangan digital, seperti mobile banking atau e-commerce, dapat membatasi peluang ekonomi dan melanggengkan eksklusi keuangan.
Secara keseluruhan, tidak adanya akses terhadap teknologi digital dan sumber daya online dapat menimbulkan implikasi sosial dan ekonomi yang signifikan, dan mengatasi masalah-masalah ini sangat penting untuk mendorong transformasi digital yang inklusif dan mengurangi kesenjangan dalam akses terhadap informasi dan peluang.



