


Pengertian Profasisme: Jenis, Motivasi, dan Bahayanya
Profasisme mengacu pada dukungan atau promosi ideologi, gerakan, atau rezim fasis oleh individu atau kelompok yang belum tentu mengidentifikasi dirinya sebagai fasis. Hal ini dapat mencakup orang-orang yang tertarik pada aspek-aspek tertentu dari ideologi fasis, seperti otoritarianisme atau nasionalisme, tanpa sepenuhnya menganut keseluruhan pandangan dunia fasis.
Profasisme dapat mempunyai banyak bentuk, dan tidak terbatas pada ideologi politik atau demografi tertentu. Beberapa contoh profasisme antara lain:
1. Populisme sayap kanan: Ini mengacu pada penggunaan retorika dan taktik populis oleh politisi sayap kanan dan media untuk mempromosikan agenda otoriter atau nasionalis.
2. Alt-right: Ini adalah jaringan ekstremis sayap kanan yang mempromosikan supremasi kulit putih, anti-Semitisme, dan bentuk-bentuk ujaran kebencian lainnya secara online.
3. Neo-Nazisme: Istilah ini mengacu pada kebangkitan ideologi dan simbol Nazi yang dilakukan oleh beberapa kelompok sayap kanan, seringkali dengan fokus pada supremasi kulit putih dan anti-Semitisme.
4. Otoritarianisme: Ini adalah dukungan terhadap kontrol ketat pemerintah terhadap masyarakat, sering kali atas nama keamanan nasional atau ketertiban sosial.
5. Konservatisme nasional: Ini adalah ideologi politik yang menekankan pentingnya identitas nasional dan nilai-nilai tradisional, seringkali dengan mengorbankan hak dan kebebasan individu.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua individu atau kelompok profasis menyadari bias atau motivasi mereka sendiri. Beberapa orang mungkin tertarik pada ideologi fasis karena alasan emosional atau psikologis, sementara yang lain mungkin didorong oleh keinginan akan kekuasaan atau status.
Secara keseluruhan, profasisme adalah fenomena kompleks dan beragam yang dapat terwujud dalam berbagai cara. Penting untuk menyadari bentuk-bentuk profasisme ini dan mengevaluasi secara kritis motivasi dan tindakan orang-orang yang mendukungnya.



