


Pengertian Thixotropy: Sifat Fluida yang Dapat Dialir
Tiksotropi adalah sifat fluida non-Newtonian tertentu di mana viskositas fluida menurun seiring dengan meningkatnya laju geser. Artinya ketika cairan tiksotropik diaduk atau digeser, cairan tersebut menjadi kurang kental dan lebih mudah mengalir. Perilaku sebaliknya ditunjukkan oleh cairan dilatan, yang menjadi lebih kental saat terjadi geser.
Thiksotropi sering diamati pada bahan seperti suspensi, emulsi, dan pasta, dimana partikel atau tetesan disatukan oleh lapisan tipis cairan. Ketika fluida terkena geser, partikel atau tetesan akan dipaksa terpisah, sehingga fluida dapat mengalir lebih mudah. Perilaku ini umumnya terlihat pada produk-produk seperti mayones, saus tomat, dan pasta gigi, yang menjadi lebih mudah mengalir ketika diaduk.
Thixotropy dapat dicapai melalui berbagai metode, antara lain:
1. Distribusi ukuran partikel: Dengan mengontrol ukuran dan bentuk partikel atau tetesan dalam suspensi atau emulsi, dimungkinkan untuk menciptakan perilaku tiksotropik.
2. Kimia permukaan: Kimia permukaan partikel atau tetesan juga dapat mempengaruhi interaksinya satu sama lain dan dengan cairan di sekitarnya, sehingga menyebabkan perilaku tiksotropik.
3. Sifat struktural: Sifat struktural fluida, seperti jaringan partikel atau tetesan, juga dapat mempengaruhi perilaku tiksotropiknya.
4. Laju geser: Thixotropy dapat dicapai dengan menerapkan laju geser yang tinggi pada fluida, yang menyebabkan partikel atau tetesan pecah dan mengalir lebih mudah.
Thixotropy adalah properti penting dalam banyak produk industri dan konsumen, karena dapat mempengaruhi kinerja dan fungsionalitas produk. Misalnya pada cat dan pelapis, tiksotropi dapat membantu memastikan bahan mengalir dengan lancar dan merata, sedangkan pada produk makanan dapat mempengaruhi tekstur dan konsistensi produk.



