


Sejarah Octroi: Suatu Bentuk Perpajakan di India Kolonial
Octroi adalah jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah kolonial di India atas barang yang masuk ke kota atau daerah setempat. Itu adalah bentuk pajak masuk dan digunakan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah daerah. Kata "octroi" berasal dari kata Perancis "octroyer", yang berarti "memberi".
Sejarah octroi dapat ditelusuri kembali ke abad ke-18 ketika British East India Company menetapkan kekuasaannya atas sebagian besar India. Perusahaan perlu meningkatkan pendapatan untuk mendanai kegiatan administrasi dan militernya, dan perusahaan tersebut memperkenalkan berbagai pajak, termasuk octroi, untuk melakukannya. Oktroi dipungut atas barang-barang yang memasuki kota pelabuhan Bombay (sekarang Mumbai), Kalkuta (sekarang Kolkata), dan Madras (sekarang Chennai), serta daerah perkotaan lainnya.
Oktroi adalah pajak khusus yang dihitung sebagai persentase dari nilai barang yang dibawa ke kota atau daerah setempat. Biasanya dipungut atas semua barang, termasuk makanan, tekstil, dan komoditas lainnya. Tarif pajak bervariasi tergantung pada jenis barang dan lokasi di mana barang tersebut dibawa masuk.
Seiring berjalannya waktu, octroi menjadi isu yang kontroversial, dengan para pedagang yang keberatan dengan pajak tersebut karena meningkatkan biaya berbisnis. Pada akhir abad ke-19, Kongres Nasional India, sebuah partai politik yang mengadvokasi hak-hak dan pemerintahan mandiri di India, mulai berkampanye melawan oktroi, dengan alasan bahwa hal tersebut merupakan bentuk eksploitasi oleh pemerintah kolonial Inggris.
Pada awal abad ke-20 , octroi secara bertahap dihapuskan dan digantikan dengan bentuk perpajakan lain, seperti pajak penjualan dan cukai. Saat ini, istilah "octroi" sudah banyak dilupakan, namun tetap menjadi bagian penting dalam sejarah ekonomi dan politik India.



