


Seni Dokudrama: Memadukan Fakta dan Fiksi untuk Bercerita yang Menarik
Dokudrama adalah karya dramatis yang didasarkan pada peristiwa dan orang nyata. Film ini menggabungkan unsur-unsur pembuatan film drama dan dokumenter untuk menceritakan sebuah kisah yang berakar pada fakta, namun dapat juga mencakup unsur-unsur fiksi atau pemeragaan untuk menyempurnakan narasinya. Tujuan dari sebuah dokudrama adalah untuk memberikan gambaran peristiwa sejarah yang akurat dan menarik, sekaligus menarik dan menghibur penonton.
Dokudrama dapat memiliki banyak bentuk, mulai dari film televisi dan miniseri hingga film layar lebar dan bahkan sandiwara panggung. Mereka sering menggunakan kombinasi wawancara, rekaman arsip, dan peragaan ulang untuk menceritakan kisah mereka, dan mungkin menyertakan narator atau sulih suara untuk memberikan konteks dan informasi latar belakang.
Beberapa contoh dokudrama meliputi:
* "The Social Network" (2010), a film tentang pendirian Facebook dan pertarungan hukum yang terjadi setelahnya
* "The People v. O.J. Simpson" (2016), sebuah miniseri televisi tentang O.J. Pengadilan pembunuhan Simpson
* "12 Years a Slave" (2013), sebuah film berdasarkan kisah nyata Solomon Northup, seorang pria kulit hitam merdeka yang diculik dan dijual sebagai budak di abad ke-19.



