mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Arthur Schopenhauer: Filsuf Pesimis yang Melihat Akar Penderitaan Manusia

Schopenhauer adalah seorang filsuf Jerman yang hidup pada abad ke-19. Ia terkenal karena filosofi pesimismenya, yang berpendapat bahwa hidup pada dasarnya adalah penderitaan dan bahwa manusia pada akhirnya tidak dapat menemukan kebahagiaan atau kepuasan abadi.

Filosofi Schopenhauer sangat dipengaruhi oleh agama-agama Timur seperti Budha dan Hindu, serta oleh agama-agama Timur. karya Shakespeare dan filsuf Barat lainnya. Ia percaya bahwa akar dari semua penderitaan adalah kecenderungan manusia untuk mendambakan dan mencari hal-hal yang pada akhirnya tidak dapat dicapai atau tidak kekal. Ia berpendapat bahwa keinginan ini didorong oleh keinginan untuk hidup, yang merupakan aspek mendasar dari sifat manusia.

Gagasan Schopenhauer memiliki pengaruh yang signifikan terhadap filsafat dan budaya Barat, khususnya di bidang eksistensialisme, nihilisme, dan psikologi. Banyak pemikir dan seniman terkenal, termasuk Friedrich Nietzsche, Martin Heidegger, dan Ludwig Wittgenstein, telah dipengaruhi oleh karyanya.

Beberapa konsep kunci dalam filsafat Schopenhauer meliputi:

* Keinginan untuk hidup: dorongan fundamental yang memotivasi seluruh umat manusia untuk mencari sesuatu kepuasan dan kebahagiaan.
* Penolakan kehendak: gagasan bahwa pemenuhan sejati hanya dapat dicapai dengan mengenali dan melampaui keinginan untuk hidup.
* Penderitaan hidup: keyakinan bahwa hidup pada dasarnya menyakitkan dan tidak memuaskan, karena frustrasi terus-menerus terhadap keinginan kita dan ketidakkekalan segala sesuatu.
* Pentingnya ketidakmelekatan: gagasan bahwa kita harus menumbuhkan rasa keterpisahan dari dunia dan keinginan kita sendiri untuk menemukan kedamaian dan kepuasan.

Secara keseluruhan, filosofi Schopenhauer dikenal karena pandangannya yang suram dan pesimistis mengenai keberadaan manusia, namun juga menawarkan jalan menuju pembebasan dan transendensi melalui pengakuan dan penolakan terhadap keinginan untuk hidup.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy