


Kelompok Hak Pilih Berani yang Memperjuangkan Hak Perempuan untuk Memilih
Hak pilih adalah perempuan yang memperjuangkan hak memilih di awal abad ke-20. Istilah "hak pilih" diciptakan oleh jurnalis Inggris Charles Masterman pada tahun 1906 untuk menggambarkan perempuan yang secara aktif memperjuangkan hak untuk memilih, dibandingkan dengan mereka yang sekadar mengadvokasinya.
Hak pilih adalah sekelompok perempuan yang bersedia memilih. untuk menggunakan taktik radikal dan seringkali ilegal untuk menarik perhatian pada tujuan mereka. Mereka mengorganisir pawai, rapat umum, dan demonstrasi, dan beberapa bahkan melakukan tindakan pembangkangan sipil, seperti memecahkan jendela atau membakar gedung. Gerakan hak pilih perempuan ditanggapi dengan kekerasan dan penangkapan oleh pihak berwenang, namun tindakan mereka membantu menggalang dukungan publik terhadap hak pilih perempuan.
Gerakan hak pilih dimulai di Inggris pada akhir abad ke-19, namun memperoleh momentum pada awal abad ke-20. Gerakan ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Emmeline Pankhurst dan putrinya Christabel dan Sylvia. Keluarga Pankhurst mendirikan Persatuan Sosial dan Politik Perempuan (WSPU), yang menjadi organisasi utama gerakan hak pilih di Inggris.
Hak pilih menghadapi tentangan yang signifikan dari pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Banyak orang percaya bahwa perempuan tidak mampu berpartisipasi dalam politik, dan mereka melihat hak pilih sebagai ancaman terhadap peran gender tradisional dan tatanan sosial. Pemerintah menanggapi gerakan hak pilih dengan kekerasan, menggunakan taktik seperti pemenjaraan, mogok makan, dan pemberian makan paksa untuk mencoba mematahkan semangat mereka.
Meskipun menghadapi tantangan ini, gerakan hak pilih tetap bertahan dalam perjuangan mereka untuk mendapatkan hak untuk memilih. Upaya mereka akhirnya membuahkan hasil, ketika Inggris memberikan perempuan hak untuk memilih pada tahun 1928. Gerakan hak pilih menginspirasi gerakan serupa di negara-negara lain, dan membuka jalan bagi generasi perempuan masa depan untuk berpartisipasi dalam politik dan mengadvokasi hak-hak mereka.



