


Kompleksitas Label Pemalas: Mengeksplorasi Makna dan Implikasinya
Slacker adalah istilah yang dipopulerkan pada tahun 1990-an untuk menggambarkan kaum muda, sering kali berusia 20-an dan 30-an, yang dianggap malas, tidak termotivasi, dan tidak terhubung dengan masyarakat arus utama. Istilah ini sering digunakan secara merendahkan untuk menggambarkan mereka yang dianggap tidak memberikan kontribusi kepada masyarakat atau tidak memenuhi harapan masyarakat.
Namun, penting untuk dicatat bahwa konsep pemalas bersifat subjektif dan dapat bersifat relatif secara budaya. Apa yang dianggap oleh seseorang sebagai pemalas, mungkin dilihat oleh orang lain sebagai individu berjiwa bebas yang hanya memilih jalan hidup yang berbeda. Selain itu, istilah "pemalas" bisa menjadi masalah karena dapat digunakan untuk menstigmatisasi dan meminggirkan kelompok masyarakat tertentu, seperti mereka yang menganggur atau setengah menganggur, atau mereka yang tidak mematuhi norma-norma masyarakat tradisional.
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah tersebut "pemalas" memiliki arti yang lebih berbeda, dengan beberapa orang menggunakan label tersebut sebagai cara untuk menggambarkan diri mereka sebagai orang yang santai, santai, dan tidak peduli dengan kesuksesan materi atau ekspektasi arus utama. Namun, penting untuk menyadari bahwa penafsiran istilah ini tidak diterima secara universal, dan bahwa konsep pemalas masih bersifat subyektif dan relatif secara budaya.



