


Memahami Anglophilia: Kecintaan pada Inggris dan Budayanya
Anglophilia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketertarikan atau kecintaan yang kuat terhadap Inggris, bahasa Inggris, dan/atau budaya Inggris. Kata ini juga bisa merujuk pada preferensi terhadap adat istiadat, tradisi, dan nilai-nilai Inggris dibandingkan budayanya sendiri.
Kata "Anglophilia" berasal dari kata Yunani "Anglo" yang berarti bahasa Inggris, dan "philia" yang berarti cinta atau kasih sayang. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang memiliki keterikatan yang kuat dengan budaya, sejarah, dan cara hidup Inggris.
Beberapa contoh umum Anglophilia meliputi:
1. Kecintaan terhadap sastra dan puisi Inggris, seperti Shakespeare dan Wordsworth.
2. Apresiasi terhadap musik Inggris, seperti komposer klasik seperti Elgar dan Vaughan Williams, atau band kontemporer seperti The Beatles dan The Rolling Stones.
3. Ketertarikan pada sejarah dan warisan Inggris, seperti periode abad pertengahan, Renaisans, atau era Victoria.
4. Preferensi terhadap adat istiadat dan tradisi Inggris, seperti minum teh, kriket, dan monarki.
5. Keinginan untuk belajar bahasa Inggris dan mempelajari tata bahasa, sintaksis, dan kosa kata.
Penting untuk dicatat bahwa Anglophilia tidak sama dengan xenophobia, yaitu ketakutan atau ketidaksukaan terhadap orang-orang dari budaya lain. Anglophiles tidak selalu menentang budaya lain; sebaliknya, mereka memiliki ketertarikan yang kuat terhadap budaya dan nilai-nilai Inggris.



