mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Memahami Antinomianisme: Perspektif Teologis

Antinomianisme adalah suatu posisi teologis yang berpendapat bahwa umat Kristiani tidak tunduk pada Hukum Tuhan, khususnya hukum moral, dan bahwa iman saja sudah cukup untuk keselamatan. Istilah "antinomianisme" berasal dari kata Yunani "anti" (melawan) dan "nomos" (hukum), dan pertama kali digunakan pada abad ke-16 untuk menggambarkan gerakan teologis yang menekankan kasih karunia atas legalisme.

Antinomianisme sering dikaitkan dengan ajaran Martin Luther dan reformis Protestan lainnya, yang berpendapat bahwa iman saja yang membenarkan seseorang di hadapan Tuhan, dan bahwa perbuatan baik tidak diperlukan untuk keselamatan. Menurut pandangan ini, Hukum Tuhan tidak mengikat umat Kristiani, dan mereka bebas hidup sesuai pilihan mereka tanpa takut dihakimi atau dihukum.

Namun, beberapa kritikus berpendapat bahwa antinomianisme adalah salah tafsir terhadap ajaran Alkitab, dan bahwa hal ini dapat menyebabkan kurangnya akuntabilitas moral dan pengabaian terhadap perintah-perintah Tuhan. Mereka berpendapat bahwa meskipun iman diperlukan untuk keselamatan, iman harus disertai dengan perbuatan baik dan komitmen untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

Singkatnya, antinomianisme adalah posisi teologis yang menekankan kasih karunia dibandingkan legalisme dan berpendapat bahwa umat Kristen tidak tunduk pada Hukum Taurat. Tuhan. Meskipun hal ini berpengaruh dalam sejarah Kekristenan, hal ini masih menjadi topik kontroversial dengan perdebatan yang terus berlanjut mengenai validitas dan implikasinya.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy