


Memahami Aritmetisasi: Bagaimana Angka Membentuk Dunia Kita
Aritmetisasi adalah proses merepresentasikan konsep non-aritmatika ke dalam konsep aritmatika. Hal ini melibatkan penggunaan konsep-konsep matematika, seperti angka dan kuantitas, untuk menggambarkan dan memahami fenomena yang pada dasarnya bukan bersifat numerik atau kuantitatif.
Misalnya, konsep "kecerdasan" pada dasarnya tidak bersifat numerik, namun dapat dihitung dengan memberikan nilai-nilai numerik pada berbagai nilai yang berbeda. tingkat kecerdasan, seperti skor IQ. Demikian pula, konsep "kebahagiaan" dapat dihitung dengan memberikan nilai numerik pada berbagai tingkat kebahagiaan, seperti indeks kebahagiaan.
Aritmetisasi dapat dilihat di banyak bidang kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, dan politik. Dalam pendidikan, siswa sering kali dinilai berdasarkan skala numerik, dengan nilai A, B, dan C yang mewakili tingkat pencapaian akademik yang berbeda. Dalam ilmu ekonomi, nilai barang dan jasa sering kali dinyatakan dalam uang, yang dapat dianggap sebagai representasi nilai numerik. Dalam politik, jajak pendapat dan survei digunakan untuk mengukur opini publik, yang dapat dihitung menjadi angka numerik seperti peringkat persetujuan atau indeks popularitas.
Aritmetisasi dapat mempunyai dampak positif dan negatif. Di satu sisi, hal ini dapat membuat fenomena kompleks menjadi lebih mudah dipahami dan dikelola dengan mereduksinya menjadi nilai numerik. Di sisi lain, hal ini juga dapat menyederhanakan dan mendistorsi sifat dari fenomena yang sedang dihitung, sehingga menghasilkan representasi yang tidak akurat atau menyesatkan.



