


Memahami Berbagai Jenis Kateter yang Digunakan untuk Drainase Urin
Kateter adalah tabung yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk mengalirkan urin keluar dari tubuh. Kateter biasanya digunakan untuk mengalirkan urin dari kandung kemih ketika seseorang tidak dapat buang air kecil secara normal, seperti setelah operasi atau saat sakit parah. Kateter juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih atau penyumbatan pada saluran kemih.
Ada beberapa jenis kateter, antara lain:
1. Kateter Foley: Ini adalah jenis kateter yang paling umum, yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke kandung kemih. Terdapat balon di ujungnya yang digelembungkan untuk menjaga kateter tetap di tempatnya.
2. Kateter urin: Kateter jenis ini digunakan untuk mengalirkan urin dari kandung kemih dan biasanya digunakan untuk penggunaan jangka pendek.
3. Kateter yang menetap: Kateter jenis ini dibiarkan di dalam tubuh untuk jangka waktu yang lama, biasanya beberapa hari atau minggu.
4. Kateter intermiten: Kateter jenis ini dimasukkan ke dalam uretra dan dilepas setiap kali selesai digunakan.
5. Kateter kondom: Kateter jenis ini adalah tabung fleksibel yang dipasang di atas penis dan diamankan dengan strip perekat. Digunakan untuk menampung urin pada pria yang kesulitan mengontrol buang air kecil.
6. Kantong kaki: Ini adalah kantong yang dipasang pada kaki dan digunakan untuk menampung urin dari kateter yang terpasang.
7. Kateter ureter fleksibel: Kateter jenis ini dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam ureter, dan digunakan untuk mengalirkan urin dari ginjal.
8. Stent ureter: Ini adalah tabung kecil yang terbuat dari logam atau plastik yang dimasukkan melalui ureter dan masuk ke kandung kemih, dan digunakan untuk menjaga ureter tetap terbuka.
9. Tabung nefrostomi: Kateter jenis ini dimasukkan melalui kulit dan masuk ke dalam ginjal, dan digunakan untuk mengalirkan urin dari ginjal.
10. Tabung nefrostomi perkutan: Kateter jenis ini dimasukkan melalui kulit dan masuk ke dalam ginjal, dan digunakan untuk mengalirkan urin dari ginjal jika ureter tersumbat atau rusak.
Penting untuk diperhatikan bahwa kateter dapat dikaitkan dengan komplikasi seperti infeksi saluran kemih, pendarahan, dan rasa tidak nyaman. Penting untuk mengikuti teknik perawatan dan kebersihan yang tepat saat menggunakan kateter untuk meminimalkan risiko komplikasi ini.



