


Memahami Corpus Callosum: Mengintegrasikan Informasi Sensorik dan Kognitif
Callosum (jamak: callosa) adalah istilah yang digunakan dalam ilmu saraf dan psikologi untuk merujuk pada corpus callosum, sekumpulan serabut saraf yang menghubungkan dua belahan otak. Corpus callosum adalah pita tebal materi putih yang membentang di sepanjang garis tengah otak, menghubungkan belahan otak kiri dan kanan dan memungkinkan terjadinya komunikasi di antara keduanya.
Corpus callosum bertanggung jawab untuk mengintegrasikan informasi sensorik, motorik, dan kognitif dari kedua belahan otak, memungkinkan pemrosesan informasi yang terkoordinasi dan efisien. Ia juga terlibat dalam berbagai fungsi kognitif tingkat tinggi, seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan pemrosesan bahasa.
Kerusakan pada corpus callosum, baik karena cedera atau penyakit, dapat mengakibatkan berbagai gangguan neurologis dan gejala kejiwaan, termasuk kesulitan koordinasi, kehilangan ingatan, dan kesulitan dalam interaksi sosial dan komunikasi.
Selain perannya di otak, istilah "kallosum" juga digunakan secara lebih luas untuk merujuk pada struktur atau koneksi apa pun yang berfungsi untuk mengintegrasikan atau mengoordinasikan informasi dari berbagai sumber. Misalnya, dalam ilmu komputer, callosum dapat merujuk pada jaringan komputer yang saling berhubungan yang bekerja sama untuk melakukan tugas yang kompleks.



