mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Memahami dan Mengelola Busuk Akar Rhizoctonia pada Tanaman Anda

Rhizoctonia adalah genus jamur yang mencakup banyak spesies yang diketahui menyebabkan busuk akar dan penyakit lain pada berbagai tanaman. Jamur ini dapat menginfeksi akar tanaman, menyebabkan akar tanaman menjadi lunak dan lembek, hingga akhirnya menyebabkan kematian tanaman.

Rhizoctonia merupakan penyebab umum busuk akar pada banyak tanaman, termasuk sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias. Jamur ini dapat ditemukan di dalam tanah, dan dapat menyebar dari tanaman ke tanaman melalui tanah, air, atau bibit yang terinfeksi.

Beberapa spesies Rhizoctonia lebih sering berasosiasi dengan jenis tanaman tertentu. Misalnya Rhizoctonia solani yang banyak ditemukan pada kentang, sedangkan Rhizoctonia fragariae banyak ditemukan pada stroberi. Busuk akar Rhizoctonia sulit didiagnosis karena gejalanya mirip dengan penyakit lain seperti busuk akar Pythium atau layu Fusarium. Namun, ada beberapa perbedaan utama dalam gejala yang dapat membantu membedakan busuk akar Rhizoctonia dari penyakit lainnya. Misalnya, busuk akar Rhizoctonia biasanya menyebabkan penurunan kesehatan tanaman secara tiba-tiba dan parah, sedangkan busuk akar Pythium dapat menyebabkan penurunan kesehatan tanaman secara bertahap.

Ada beberapa cara untuk mengendalikan busuk akar Rhizoctonia, antara lain:

1. Menggunakan varietas tanaman yang tahan: Beberapa spesies tanaman secara alami lebih tahan terhadap busuk akar Rhizoctonia dibandingkan spesies lainnya. Misalnya, beberapa varietas kentang dibiakkan agar tahan terhadap penyakit ini.
2. Memperbaiki drainase tanah: Jamur Rhizoctonia tumbuh subur di tanah basah, sehingga memperbaiki drainase tanah dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
3. Menghindari penyiraman yang berlebihan: Penyiraman yang berlebihan dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap busuk akar Rhizoctonia. Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan seperlunya saja.
4. Penggunaan fungisida: Fungisida efektif dalam mengendalikan busuk akar Rhizoctonia, namun penggunaannya harus hati-hati dan hanya sebagai upaya terakhir.
5. Menghapus tanaman yang terinfeksi: Jika busuk akar Rhizoctonia terdeteksi pada tanaman, tanaman tersebut harus dibuang dan dimusnahkan untuk mencegah penyebaran penyakit.
6. Rotasi tanaman: Rotasi tanaman dapat membantu mengurangi risiko busuk akar Rhizoctonia dengan memutus siklus hidup jamur.
7. Menggunakan agen biokontrol: Beberapa spesies bakteri dan mikroorganisme lainnya dapat digunakan sebagai agen biokontrol untuk mengendalikan busuk akar Rhizoctonia.
8. Menggunakan bibit yang tahan: Beberapa bibit diberi fungisida yang melindunginya dari busuk akar Rhizoctonia.
9. Menghindari pemupukan nitrogen berlebihan: Penggunaan pupuk nitrogen berlebihan dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap busuk akar Rhizoctonia.
10. Pemantauan penyakit secara teratur: Pemantauan tanaman secara teratur terhadap gejala busuk akar Rhizoctonia dapat membantu mendeteksi penyakit sejak dini dan mencegah penyebarannya.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy