


Memahami Pendidikan: Menavigasi Jargon Lingkungan Pendidikan
Educationese adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jargon dan bahasa teknis yang sering digunakan dalam lingkungan pendidikan, khususnya di sekolah dan universitas. Ini dapat merujuk pada kosakata dan frasa khusus yang umum digunakan oleh pendidik, administrator, dan profesional lainnya di bidang pendidikan.
Contoh pendidikan antara lain:
* "Penilaian formatif" bukan "tes" atau "kuis"
* " Pengajaran yang berbeda" bukannya "mengajar dengan gaya belajar yang berbeda"
* "Pemetaan kurikulum" bukannya "perencanaan pembelajaran"
* "Keterlibatan siswa" bukannya "membuat siswa tetap tertarik dan termotivasi"
* "Kelas terbalik" bukannya "pengajaran terbalik metode"
Pendidikan dapat dilihat sebagai suatu bentuk jargon yang dapat membingungkan atau mengintimidasi bagi mereka yang tidak terbiasa dengannya. Hal ini juga dapat digunakan sebagai cara untuk mengaburkan atau mengaburkan arti sebenarnya dari sesuatu, sehingga menyulitkan orang luar untuk memahami apa yang sedang dibicarakan.
Beberapa kritikus berpendapat bahwa pendidikan dapat menjadi penghalang bagi komunikasi dan kolaborasi yang efektif antara pendidik, siswa, dan orang tua. Hal ini juga dapat menciptakan rasa eksklusivitas dan elitisme dalam bidang pendidikan, sehingga lebih sulit bagi mereka yang bukan bagian dari "klub pendidikan" untuk berpartisipasi penuh dalam diskusi pendidikan dan proses pengambilan keputusan.
Namun, ada yang berpendapat bahwa para pendidik adalah alat yang diperlukan bagi pendidik untuk mengkomunikasikan ide dan konsep yang kompleks secara efektif. Mereka mengklaim bahwa hal ini memungkinkan mereka untuk menyampaikan ide-ide yang bernuansa dan canggih dengan cara yang ringkas dan tepat, yang dapat menjadi sangat penting dalam lingkungan akademis dan profesional.
Secara keseluruhan, pendidikan adalah topik kontroversial yang menimbulkan pendapat kuat dari kedua belah pihak. Meskipun sebagian orang melihatnya sebagai alat yang berharga untuk komunikasi yang efektif, sebagian lainnya memandangnya sebagai penghalang pemahaman dan kolaborasi.



