mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Memahami Sclerophylly: Evolusi Daun Keras dan Tebal pada Tanaman Gurun

Sclerophylly (dari bahasa Yunani “skleros” yang berarti keras dan “phyllon” yang berarti daun) mengacu pada ciri-ciri tumbuhan yang memiliki daun yang keras, tebal, dan seringkali berlapis lilin atau kasar. Daun ini diadaptasi untuk menghemat air di lingkungan kering dan melindungi tanaman dari herbivora dan suhu ekstrem. Tanaman sclerophyllous biasanya ditemukan di daerah kering dengan curah hujan rendah dan suhu tinggi, seperti gurun, kaparal, dan hutan.

Sclerophylly adalah jenis morfologi daun yang berevolusi sebagai respons terhadap tekanan lingkungan, seperti kekeringan dan tekanan panas. Daun tumbuhan sklerofil yang keras dan tebal mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

1. Konservasi air: Permukaan daun sklerofil yang berlilin atau kasar mengurangi transpirasi, sehingga tanaman dapat menghemat air di lingkungan kering.
2. Perlindungan terhadap herbivora: Kekerasan daun sclerophyllous menyulitkan herbivora untuk memakan tanaman, sehingga memberikan perlindungan terhadap hewan yang sedang merumput.
3. Perlindungan stres panas: Ketebalan daun sclerophyllous dapat membantu melindungi tanaman dari suhu ekstrim, mengurangi risiko kerusakan akibat panas.
4. Efisiensi fotosintesis: Daun sklerofil memiliki kepadatan kloroplas yang lebih tinggi, memungkinkan fotosintesis dan fiksasi karbon lebih efisien.

Contoh tanaman sklerofil termasuk kaktus, sukulen, dan beberapa spesies pohon kayu putih dan akasia. Tumbuhan ini telah beradaptasi untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras dan kering di mana air langka dan persaingan untuk mendapatkan sumber daya sangat tinggi.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy