


Memahami Sejarah dan Ideologi Partai Whig di Inggris
Whig adalah partai politik yang menonjol dalam sejarah Britania Raya, khususnya pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Istilah "Whig" berasal dari kata Inggris kuno yang berarti "orang bebas" atau "liberal", dan partai ini dikenal karena dukungannya terhadap kebebasan individu, reformasi parlemen, dan perlindungan hak milik.
The Whig muncul sebagai sebuah partai yang berbeda. kekuatan politik di akhir abad ke-17, ketika mereka menentang kecenderungan absolutis Raja James II dan mendukung Revolusi Agung tahun 1688, yang membawa William III dan Mary II naik takhta. Kaum Whig juga merupakan pendukung kuat Bill of Rights tahun 1689, yang menetapkan hak-hak dasar dan kebebasan tertentu bagi rakyat Inggris.
Selama abad ke-18, kaum Whig semakin diasosiasikan dengan kepentingan tuan tanah dan kelas menengah yang kaya, sementara kaum Whig Partai saingan Tory cenderung mewakili kepentingan kaum bangsawan dan Gereja. Kelompok Whig dikenal karena dukungan mereka terhadap perdagangan bebas, toleransi beragama, dan penghapusan perbudakan, serta penentangan mereka terhadap absolutisme kerajaan dan pengaruh Gereja Katolik.
Pada awal abad ke-19, partai Whig berkembang menjadi Partai Liberal , yang terus mengadvokasi kebebasan individu, reformasi sosial, dan perlindungan hak milik. Istilah "Whig" masih digunakan dalam beberapa konteks untuk merujuk pada ideologi politik liberal atau progresif, meskipun ia bukan lagi partai politik formal.



