


Mengungkap Teks Keagamaan yang Terlupakan: Konsep Anacalypsis
Anacalypsis (dari kata Yunani ana, "lagi", dan kalyptein, "mengungkapkan") adalah istilah yang digunakan dalam studi agama untuk menggambarkan proses menemukan kembali atau menafsirkan kembali teks atau tradisi agama yang terlupakan atau kabur. Istilah ini diciptakan oleh sarjana dan teolog Amerika, Harold Bloom, dalam bukunya "The Anxiety of Influence" (1973).
Anacalypsis dipandang sebagai cara untuk memahami relevansi tradisi keagamaan yang berkelanjutan dengan masyarakat kontemporer, bahkan jika tradisi-tradisi tersebut telah lama ada. telah hilang atau terlupakan seiring berjalannya waktu. Dengan menemukan kembali dan menafsirkan kembali teks-teks dan tradisi-tradisi tersebut, para sarjana dan praktisi keagamaan dapat memperoleh wawasan baru mengenai hakikat agama dan perannya dalam kehidupan manusia.
Konsep anacalypsis telah diterapkan pada berbagai tradisi agama, termasuk Kristen, Yudaisme, Islam. , Hindu, dan Budha, antara lain. Kata ini sering digunakan dalam dialog antaragama dan perbandingan agama untuk menyoroti persamaan dan perbedaan antara tradisi agama yang berbeda, dan untuk meningkatkan saling pengertian dan rasa hormat.



