


Pengertian Disinhibition: Penyebab, Tanda, dan Akibat
Disinhibition mengacu pada penurunan atau hilangnya kendali penghambatan atas perilaku, yang menyebabkan peningkatan tindakan impulsif atau tidak pantas. Dengan kata lain, disinhibition adalah kurangnya pengendalian diri atau pengekangan yang biasanya mencegah individu melakukan perilaku yang tidak pantas atau berbahaya.
Disinhibition dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penggunaan alkohol atau narkoba, obat-obatan tertentu, cedera atau penyakit otak, dan ciri-ciri kepribadian tertentu seperti impulsif. Ini juga bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi kesehatan mental, seperti gangguan bipolar, ADHD, dan gangguan kepribadian ambang.
Beberapa tanda umum dari rasa disinhibisi meliputi:
Meningkatnya impulsif
Kurangnya kendali diri atas perilaku
Tindakan yang tidak pantas atau berbahaya
Meningkatnya banyak bicara atau kemampuan bersosialisasi
Berkurangnya hambatan di sekitar orang asing atau di dalam ruangan situasi sosial
Pengabaian terhadap norma atau ekspektasi sosial
Meningkatnya perilaku mengambil risiko
Kesulitan dalam pengaturan diri dan pengendalian diri
Disinhibition dapat menyebabkan serangkaian konsekuensi negatif, termasuk masalah hukum, kesulitan keuangan, hubungan yang tegang, dan cedera fisik. Penting bagi individu yang mengalami disinhibition untuk mencari bantuan profesional guna mengatasi penyebab mendasar dan mempelajari strategi untuk mengelola perilaku mereka.



