mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Pengertian Histeresis: Pengertian, Contoh, dan Penerapannya

Histeresis adalah fenomena dimana keluaran suatu sistem berubah sebagai respons terhadap perubahan masukan, bahkan setelah masukan tersebut dihilangkan. Dengan kata lain, sistem memperlihatkan efek "memori", yang perilakunya dipengaruhi oleh masukan atau kondisi sebelumnya.

Histeresis dapat terjadi di berbagai sistem, termasuk sistem mekanis, elektrik, dan biologis. Misalnya, suatu bahan magnetik dapat menunjukkan histeresis ketika magnetisasinya dipengaruhi oleh adanya medan magnet, dan magnetisasi bahan tersebut akan tetap ada bahkan setelah medan tersebut dihilangkan. Demikian pula, suatu rangkaian elektronik dapat menunjukkan histeresis ketika tegangan keluarannya berubah sebagai respons terhadap perubahan tegangan masukan, bahkan setelah tegangan masukan dihilangkan.

Histeresis dapat bermanfaat dan merugikan, tergantung pada konteks di mana hal itu terjadi. Dalam beberapa kasus, histeresis dapat memberikan sifat yang berguna, seperti stabilitas atau memori, sementara dalam kasus lain dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan, seperti osilasi atau ketidakstabilan.

Berikut beberapa contoh histeresis:

1. Bahan feromagnetik: Bahan-bahan ini menunjukkan histeresis ketika magnetisasinya dipengaruhi oleh adanya medan magnet. Magnetisasi material akan tetap ada bahkan setelah medan dihilangkan, dan ini berguna untuk aplikasi seperti penyimpanan data.
2. Rangkaian elektronik: Histeresis dapat terjadi pada rangkaian elektronik ketika tegangan keluaran berubah sebagai respons terhadap perubahan tegangan masukan, bahkan setelah tegangan masukan dihilangkan. Ini dapat berguna untuk aplikasi seperti osilator dan pengatur waktu.
3. Sistem biologis: Histeresis dapat terjadi dalam sistem biologis, seperti tubuh manusia, di mana respons terhadap suatu stimulus dapat bertahan bahkan setelah stimulus tersebut dihilangkan. Misalnya, tubuh mungkin menunjukkan histeresis ketika merespons stres, di mana respons tersebut tetap ada bahkan setelah pemicu stres dihilangkan.
4. Sistem mekanis: Histeresis dapat terjadi pada sistem mekanis, seperti pegas dan material elastis lainnya, yang perilakunya dipengaruhi oleh beban atau deformasi sebelumnya.
5. Sistem termal: Histeresis dapat terjadi pada sistem termal, seperti sistem pemanas dan pendingin, yang perilakunya dipengaruhi oleh suhu atau masukan panas sebelumnya.

Singkatnya, histeresis adalah fenomena di mana keluaran suatu sistem berubah sebagai respons terhadap perubahan masukan , bahkan setelah masukan telah dihapus. Hal ini dapat bermanfaat dan merugikan, tergantung pada konteks terjadinya, dan dapat diamati dalam berbagai sistem, termasuk sistem mekanik, listrik, dan biologis.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy