


Pengertian Radioisotop: Kegunaan, Contoh, dan Pertimbangan Keamanan
Radioisotop adalah atom yang mempunyai terlalu banyak neutron atau terlalu sedikit proton dalam intinya. Atom-atom yang tidak stabil ini membusuk, memancarkan radiasi dalam bentuk sinar alfa, beta, dan gamma. Proses peluruhan radioaktif melibatkan emisi energi dari inti atom ketika ia kembali ke keadaan yang lebih stabil.
Radioisotop digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk kedokteran, industri, dan penelitian ilmiah. Dalam dunia kedokteran, radioisotop dapat digunakan untuk menggambarkan organ dan jaringan, mendiagnosis penyakit, dan mengobati kondisi tertentu. Dalam industri, radioisotop dapat digunakan untuk mensterilkan peralatan, menguji cacat bahan, dan mengukur ketebalan bahan. Dalam penelitian ilmiah, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari struktur molekul, melacak pergerakan partikel, dan menentukan umur batuan dan fosil.
Beberapa contoh umum radioisotop meliputi:
Karbon-14: radioisotop karbon yang digunakan untuk menentukan umur bahan organik hingga hingga berusia sekitar 50.000 tahun.
Tritium (hidrogen-3): radioisotop hidrogen yang digunakan untuk memberi label senyawa dan mengukur laju reaksi kimia.
Iodine-131: radioisotop yodium yang digunakan untuk mengobati kanker tiroid dan mempelajari tiroid kelenjar.
Strontium-90: radioisotop strontium yang diproduksi oleh reaktor nuklir dan dapat terakumulasi di tulang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan.
Plutonium-239: radioisotop plutonium yang digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan sebagai sumber radioaktivitas dalam penelitian ilmiah.
Radium-226: radioisotop radium yang digunakan untuk mempelajari struktur molekul dan penanggalan batuan serta fosil.
Cesium-137: radioisotop cesium yang digunakan untuk mengukur ketebalan bahan dan mensterilkan peralatan.
Penting perlu diperhatikan bahwa meskipun radioisotop dapat menjadi alat yang berguna, radioisotop juga dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Orang yang bekerja dengan radioisotop harus mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalkan paparan radiasi dan mencegah kecelakaan.



