Pengertian Underrunning: Penyebab, Akibat, dan Solusinya

Underrunning mengacu pada situasi di mana jumlah pekerjaan atau produksi aktual berada di bawah tingkat yang direncanakan atau diharapkan. Dengan kata lain, ini berarti keluaran atau penyerahannya kurang dari apa yang diantisipasi atau dianggarkan.

Misalnya, jika suatu perusahaan berencana memproduksi 1000 unit produk dalam sebulan namun hanya berhasil memproduksi 800 unit, maka terdapat kurang dari 200 unit. Demikian pula jika suatu proyek diharapkan selesai dalam waktu 6 bulan namun membutuhkan waktu 8 bulan untuk menyelesaikannya, maka terjadi underrun selama 2 bulan.

Underrunning dapat terjadi karena berbagai sebab seperti keterlambatan pengadaan, sumber daya yang tidak memadai, kurangnya tenaga kerja terampil, perubahan kondisi pasar yang tidak terduga, dan sebagainya. Hal ini dapat menimbulkan dampak finansial dan operasional yang signifikan terhadap bisnis, termasuk hilangnya pendapatan, peningkatan biaya, dan rusaknya reputasi.