


Pengertian Vaskulitis: Penyebab, Gejala, dan Pilihan Pengobatan
Vaskulitis adalah istilah umum yang mengacu pada sekelompok kelainan tidak umum yang mempengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan peradangan. Kondisi ini dapat menyerang semua kelompok umur, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini juga dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, seperti kulit, mata, sistem saraf, dan organ dalam.
Gejala vaskulitis bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan peradangan. Beberapa gejala yang umum terjadi antara lain:
* Kelelahan
* Demam
* Nyeri sendi
* Kelemahan otot
* Ruam atau lesi pada kulit
* Pembengkakan kelenjar getah bening
* Sakit kepala
* Mual dan muntah
* Sakit perut
* Penurunan berat badan
Penyebab pasti dari vaskulitis tidak diketahui, namun diyakini merupakan kelainan autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang pembuluh darahnya sendiri. Kondisi ini juga dapat dipicu oleh infeksi tertentu, obat-obatan, atau paparan bahan kimia.
Ada beberapa jenis vaskulitis yang masing-masing memiliki gejala dan karakteristik berbeda. Beberapa bentuk vaskulitis yang umum meliputi:
* Arteritis sel raksasa: Ini adalah bentuk vaskulitis yang paling umum dan menyerang arteri besar di kepala, leher, dan lengan. Penyakit ini dapat menyebabkan sakit kepala, kehilangan penglihatan, dan nyeri sendi.
* Poliarteritis nodosa: Bentuk vaskulitis ini memengaruhi arteri berukuran kecil dan sedang di tubuh dan dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk sakit perut, penurunan berat badan, dan ruam kulit. .
* Arteritis Takayasu: Ini adalah bentuk vaskulitis langka yang menyerang aorta dan cabang-cabangnya. Dapat menyebabkan demam, kelelahan, dan nyeri sendi.
* Purpura Henoch-Schonlein: Ini adalah bentuk vaskulitis langka yang menyerang anak-anak dan dapat menyebabkan nyeri perut, nyeri sendi, dan ruam kulit.
Diagnosis vaskulitis didasarkan pada kombinasi pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan studi pencitraan. Tes laboratorium mungkin termasuk tes darah untuk memeriksa peradangan dan antibodi, serta biopsi jaringan yang terkena untuk diperiksa di bawah mikroskop. Studi pencitraan, seperti CT scan atau MRI, dapat digunakan untuk memvisualisasikan pembuluh darah dan organ yang terkena.
Pengobatan vaskulitis tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi peradangan, serta penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati vaskulitis termasuk kortikosteroid, obat imunosupresif, dan obat antivirus. Dalam kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki pembuluh darah atau organ yang rusak.
Prognosis vaskulitis bervariasi tergantung pada bentuk spesifik dari kondisi dan tingkat keparahan peradangan. Secara umum, diagnosis dan pengobatan dini dapat meningkatkan prospek pasien vaskulitis. Namun, beberapa bentuk kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti stroke atau gagal ginjal, jika tidak ditangani.



