mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Bahaya Doktrinisasi: Memahami Konsekuensi Negatif dari Meninggikan Keyakinan Di Atas Segalanya

Doktrinisasi adalah tindakan menjadikan suatu doktrin atau seperangkat keyakinan sebagai berhala, meninggikannya di atas segalanya, dan menggunakannya untuk menilai orang lain. Ini adalah kecenderungan untuk memprioritaskan keyakinan atau gagasan tertentu dibandingkan yang lain, dan menggunakannya sebagai standar untuk mengevaluasi kelayakan individu atau kelompok.

Hal ini dapat dilihat dalam situasi di mana orang lebih mementingkan mempertahankan keyakinan mereka sendiri dibandingkan dengan pemahaman dan pembelajaran. dari orang lain. Hal ini juga dapat dilihat dari cara sebagian orang menggunakan doktrin sebagai senjata untuk menyerang dan memecah belah orang lain, bukan sebagai alat untuk membangun persatuan dan pemahaman.

Doktrinisasi dapat menimbulkan sejumlah konsekuensi negatif, termasuk:

1. Perpecahan: Ketika kita meninggikan keyakinan kita sendiri di atas segalanya, kita bisa menjadi terpecah belah dan eksklusif, menjauhkan mereka yang tidak seiman dengan kita.
2. Legalisme: Doktrinisasi dapat mengarah pada legalisme, di mana kita menjadi terlalu fokus pada kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan, dibandingkan menjalankan iman kita pada kasih dan anugerah.
3. Penghakiman: Ketika kita menggunakan doktrin sebagai standar untuk mengevaluasi orang lain, kita bisa menjadi menghakimi dan kritis, bukannya memahami dan berbelas kasih.
4. Ketertutupan pikiran: Doktrinisasi dapat mengarah pada ketertutupan pikiran, dimana kita tidak mau mempertimbangkan sudut pandang atau gagasan lain.
5. Kurangnya kesatuan: Ketika kita memprioritaskan keyakinan kita sendiri di atas segalanya, kita dapat menciptakan perpecahan dan konflik dalam tubuh Kristus, alih-alih mendorong persatuan dan kerja sama.

Penting untuk menyadari bahaya dari doktrinisasi, dan untuk mengupayakan perdamaian. keseimbangan antara berpegang teguh pada keyakinan kita, sekaligus terbuka untuk belajar dari orang lain dan bertumbuh dalam pemahaman kita tentang kebenaran Tuhan.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy