


Memahami Penalaran Epistemik dalam AI: Penerapan dan Manfaat
Epistemik mengacu pada cabang filsafat yang membahas hakikat, sumber, dan batasan pengetahuan. Epistemolog mengkaji pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah pengetahuan itu? Bagaimana pengetahuan diperoleh? Apa kriteria pengetahuan? Bagaimana kita membedakan pengetahuan dari keyakinan atau opini?
Dalam konteks AI, penalaran epistemik digunakan untuk menentukan kepastian atau keyakinan prediksi model pembelajaran mesin. Hal ini dapat berguna dalam aplikasi di mana penting untuk mengukur keandalan keluaran model, seperti dalam diagnosis medis atau perkiraan keuangan.
Penalaran epistemik dapat diterapkan dalam berbagai cara dalam AI, termasuk:
1. Kuantifikasi ketidakpastian: Penalaran epistemik dapat digunakan untuk mengukur ketidakpastian prediksi model pembelajaran mesin. Hal ini dapat berguna dalam aplikasi di mana penting untuk memahami keandalan keluaran model.
2. Pemilihan model: Penalaran epistemik dapat digunakan untuk membandingkan kinerja berbagai model pembelajaran mesin dan memilih salah satu yang paling mungkin menghasilkan prediksi yang akurat.
3. Pembelajaran aktif: Penalaran epistemik dapat digunakan untuk mengidentifikasi contoh paling informatif untuk diberi label, mengurangi jumlah pelabelan yang diperlukan dan meningkatkan efisiensi proses pelabelan.
4. Penjelasan: Penalaran epistemik dapat digunakan untuk memberikan penjelasan atas prediksi yang dibuat oleh model pembelajaran mesin. Hal ini dapat berguna dalam aplikasi di mana penting untuk memahami bagaimana model sampai pada kesimpulannya.
5. Analisis ketahanan: Penalaran epistemik dapat digunakan untuk menganalisis ketahanan model pembelajaran mesin terhadap berbagai jenis kesalahan atau serangan. Hal ini dapat berguna dalam aplikasi di mana penting untuk memastikan bahwa model tersebut dapat diandalkan dan aman.



