


Membongkar Kompleksitas Paradidymis dalam Filsafat Yunani Kuno
Paradidymis (Yunani: παράδυμις) adalah istilah yang digunakan dalam filsafat Yunani kuno, khususnya dalam karya Plato dan Aristoteles. Ini telah diterjemahkan sebagai "anggapan" atau "asumsi", tetapi maknanya lebih kompleks dan bernuansa daripada yang disarankan oleh terjemahan sederhana ini.
Dalam dialog Plato, paradidymis sering digunakan untuk menggambarkan skenario hipotetis atau imajiner yang digunakan Socrates untuk mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan filosofis. Misalnya, di Republik, Socrates menggunakan paradidimis masyarakat ideal untuk mengeksplorasi seperti apa keadilan itu. Dalam pengertian ini, paradidymis mengacu pada eksperimen pemikiran atau skenario hipotetis yang digunakan untuk mengeksplorasi konsep atau ide filosofis.
Dalam karya Aristoteles, paradidymis digunakan untuk menggambarkan asumsi atau premis yang mendasari argumen logis. Misalnya, dalam karyanya tentang penalaran silogistik, Aristoteles membahas cara mengidentifikasi dan mengevaluasi paradidimis suatu argumen, yaitu asumsi yang harus benar agar kesimpulan dapat diambil secara logis. Dalam pengertian ini, paradidimis mengacu pada praanggapan atau asumsi mendasar yang diperlukan agar suatu argumen menjadi valid.
Secara keseluruhan, paradidimis adalah istilah yang menyoroti pentingnya asumsi dan skenario hipotetis dalam penalaran filosofis. Hal ini menekankan gagasan bahwa pemahaman kita tentang dunia dibentuk oleh asumsi-asumsi yang kita buat mengenai dunia, dan bahwa asumsi-asumsi ini dapat berdampak besar pada cara kita memikirkan dan memahami realitas.



