


Pengertian Banjir: Penyebab, Akibat, dan Strategi Mitigasinya
Air banjir adalah air yang meluap dari suatu badan air seperti sungai, danau, atau lautan dan mengalir di atas daratan, menggenangi daerah yang biasanya kering. Hal ini dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, pencairan salju, gelombang badai, atau kegagalan bendungan. Air banjir bisa berbahaya dan merusak, menyebabkan kerusakan harta benda, menggusur orang, dan menimbulkan risiko kesehatan.
Pertanyaan 2: Apa perbedaan antara banjir dan banjir bandang?
Ans. Banjir adalah luapan air berkepanjangan yang berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu, sedangkan banjir bandang adalah luapan air secara tiba-tiba dan cepat yang terjadi dalam beberapa jam. Banjir bandang sering kali disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, jebolnya bendungan, atau peristiwa lain yang melepaskan air dalam jumlah besar ke suatu wilayah kecil. Bencana ini bisa lebih berbahaya daripada banjir karena hanya memberikan sedikit peringatan dan dapat berakhir dalam waktu singkat.
Pertanyaan 3: Apa saja penyebab umum terjadinya banjir ?
Ans. Beberapa penyebab umum banjir antara lain curah hujan tinggi, pencairan salju, gelombang badai, kegagalan bendungan, dan aktivitas manusia seperti urbanisasi dan penggundulan hutan. Curah hujan yang tinggi adalah salah satu penyebab paling umum terjadinya banjir, terutama di daerah dengan drainase yang buruk atau infrastruktur yang tidak memadai. Pencairan salju juga dapat menyebabkan banjir di daerah pegunungan, sedangkan gelombang badai dapat terjadi saat angin topan dan badai hebat lainnya. Runtuhnya bendungan juga dapat menyebabkan bencana banjir, seperti yang terlihat pada runtuhnya bendungan pada tahun 2019 di Brumadinho, Brasil. Aktivitas manusia seperti urbanisasi dan penggundulan hutan dapat memperburuk risiko banjir dengan mengurangi jumlah lahan yang tersedia untuk penyerapan air dan meningkatkan jumlah permukaan kedap air seperti trotoar dan bangunan.
Pertanyaan 4: Apa saja dampak banjir ?
Ans. Beberapa dampak banjir antara lain kerusakan harta benda, pengungsian orang, dan risiko kesehatan. Banjir dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada rumah, tempat usaha, dan infrastruktur, menyebabkan kerugian ekonomi dan mengganggu kehidupan mereka yang terkena dampaknya. Hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk, terutama di daerah dataran rendah yang rawan banjir. Selain itu, banjir dapat menimbulkan risiko kesehatan karena mencemari pasokan air dengan limbah, limpasan pertanian, dan polutan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air seperti kolera dan demam tifoid.
Pertanyaan 5: Bagaimana kita dapat mengurangi dampak banjir?
Ans. Ada beberapa cara untuk memitigasi dampak banjir, antara lain membangun infrastruktur tahan banjir, menerapkan sistem peringatan dini, dan menyediakan drainase yang memadai. Infrastruktur tahan banjir seperti tanggul, bendungan, dan tembok banjir dapat membantu melindungi masyarakat dari banjir. Sistem peringatan dini dapat memberikan waktu bagi masyarakat untuk mengungsi atau melakukan tindakan pencegahan lain sebelum banjir terjadi. Sistem drainase yang memadai juga dapat membantu mengurangi risiko banjir dengan membiarkan air mengalir bebas melalui wilayah perkotaan. Selain itu, peraturan zonasi dan peraturan bangunan dapat digunakan untuk membatasi pembangunan di daerah rawan banjir dan mengharuskan konstruksi baru dibangun sesuai standar tahan banjir.
Pertanyaan 6: Apa perbedaan antara dataran banjir dan zona banjir?
Ans. Dataran banjir merupakan suatu wilayah daratan yang rawan banjir, sedangkan zona banjir merupakan suatu wilayah yang ditetapkan mempunyai risiko banjir. Dataran banjir biasanya merupakan daerah datar atau dataran rendah yang berbatasan dengan sungai, danau, atau badan air lainnya. Mereka dapat terkena banjir secara berkala karena hujan lebat, pencairan salju, atau kejadian lainnya. Sebaliknya, zona banjir ditentukan oleh lembaga pemerintah seperti FEMA di Amerika Serikat dan didasarkan pada kemungkinan terjadinya banjir. Zona-zona ini dapat mencakup wilayah-wilayah yang beresiko terhadap banjir sungai dan pesisir.
Pertanyaan 7: Bagaimana kita mempersiapkan diri menghadapi banjir ?
Ans. Mempersiapkan diri menghadapi banjir melibatkan beberapa langkah, termasuk membuat rencana darurat, menimbun persediaan, dan mengambil tindakan untuk melindungi properti. Rencana darurat harus mencakup informasi tentang rute evakuasi, nomor kontak darurat, dan lokasi tempat penampungan serta sumber daya lainnya. Persediaan seperti makanan, air, dan kotak P3K harus ditimbun sebelum terjadinya banjir, dan pemilik properti harus mempertimbangkan untuk memasang bahan tahan banjir seperti pintu air dan pintu banjir. Selain itu, pemilik rumah harus mempertimbangkan untuk membeli asuransi banjir untuk melindungi dari kerugian finansial.
Pertanyaan 8: Apa perbedaan antara pengawasan banjir dan peringatan banjir?
Ans. Peringatan banjir dikeluarkan ketika banjir mungkin terjadi, sedangkan peringatan banjir dikeluarkan ketika banjir akan segera terjadi atau sudah terjadi. Pengawasan banjir berarti kondisinya mendukung terjadinya banjir, namun tidak selalu berarti banjir akan terjadi. Sebaliknya, peringatan banjir berarti bahwa banjir diperkirakan akan segera terjadi dan masyarakat di daerah yang terkena dampak harus segera mengambil tindakan untuk melindungi diri mereka sendiri dan harta benda mereka.
Pertanyaan 9: Bagaimana kita dapat mengurangi risiko banjir ?
Ans. Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko banjir, antara lain dengan mengurangi permukaan kedap air, melestarikan habitat alami, dan menerapkan infrastruktur ramah lingkungan. Permukaan kedap air seperti trotoar dan bangunan dapat memperburuk risiko banjir karena berkurangnya jumlah lahan yang tersedia untuk penyerapan air. Melestarikan habitat alami seperti lahan basah dan hutan dapat membantu menyerap kelebihan air dan mengurangi risiko banjir. Infrastruktur ramah lingkungan seperti taman hujan, bioswales, dan atap hijau juga dapat membantu menyerap kelebihan air dan mengurangi risiko banjir. Selain itu, peraturan zonasi dan peraturan bangunan dapat digunakan untuk membatasi pembangunan di daerah rawan banjir dan mengharuskan konstruksi baru dibangun sesuai standar tahan banjir.
Pertanyaan 10: Apa peran pemerintah dalam pengelolaan banjir ?
Ans. Peran pemerintah dalam pengelolaan banjir termasuk menyediakan layanan tanggap darurat, menerapkan tindakan pengendalian banjir, dan menegakkan peraturan bangunan dan peraturan zonasi. Pemerintah juga dapat memberikan bantuan keuangan kepada individu dan dunia usaha yang terkena dampak banjir. Selain itu, pemerintah dapat bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya seperti organisasi nirlaba dan perusahaan swasta untuk mengembangkan dan menerapkan rencana pengelolaan banjir yang komprehensif. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah untuk mengurangi risiko banjir, melindungi harta benda dan nyawa manusia, serta menyediakan layanan drainase dan tanggap darurat yang memadai.



