


Pengertian Iliberalisme: Jenis, Contoh, dan Akibat
Illiberalisme mengacu pada ideologi dan gerakan politik yang menolak prinsip demokrasi liberal, seperti hak dan kebebasan individu, supremasi hukum, dan perlindungan hak minoritas. Iliberalisme mempunyai banyak bentuk, namun seringkali melibatkan penolakan terhadap nilai-nilai toleransi, pluralisme, dan pengambilan keputusan yang demokratis.
Iliberalisme dapat dilihat dalam berbagai konteks, termasuk politik, pendidikan, dan budaya. Dalam politik, iliberalisme dapat bermanifestasi sebagai otoritarianisme, nasionalisme, atau populisme. Di bidang pendidikan, hal ini dapat berupa penyensoran atau penindasan terhadap suara-suara yang berbeda pendapat. Dalam budaya, hal ini dapat dilihat pada marginalisasi kelompok minoritas atau promosi budaya tunggal yang dominan.
Iliberalisme sering dikaitkan dengan ideologi sayap kanan, namun juga dapat ditemukan pada spektrum politik sisi kiri. Beberapa contoh gerakan dan ideologi tidak liberal antara lain:
1. Otoritarianisme: Ini adalah sistem politik di mana pemerintah memegang seluruh kekuasaan dan hanya ada sedikit atau tidak ada ruang untuk perbedaan pendapat atau oposisi.
2. Nasionalisme: Ini adalah ideologi yang menekankan pentingnya identitas nasional dan mengutamakan kepentingan bangsa sendiri di atas segalanya.
3. Populisme: Ini adalah pendekatan politik yang berupaya memobilisasi dukungan massa untuk tujuan atau gerakan tertentu, seringkali dengan menggunakan emosi daripada argumen yang masuk akal.
4. Politik identitas: Ini adalah bentuk politik yang menekankan pentingnya identitas kelompok dan mengutamakan kepentingan kelompok sendiri di atas segalanya.
5. Sensor: Ini adalah penindasan terhadap ucapan atau bentuk ekspresi lain yang dianggap tidak menyenangkan atau berbahaya.
6. Kebenaran politik: Ini adalah suatu bentuk penyensoran yang bertujuan untuk menghindari menyinggung kelompok tertentu dengan menekan ucapan atau bentuk ekspresi lain yang mungkin dianggap menyinggung.
7. Relativisme budaya: Ini adalah gagasan bahwa semua budaya adalah setara dan tidak ada standar obyektif untuk mengevaluasi nilai relatif dari budaya yang berbeda.
8. Multikulturalisme: Ini adalah gagasan bahwa semua budaya harus dihormati dan dihargai secara setara, terlepas dari perbedaan mereka.
Iliberalisme dapat menimbulkan konsekuensi serius, termasuk terkikisnya hak dan kebebasan individu, penindasan terhadap suara-suara yang berbeda pendapat, dan marginalisasi kelompok minoritas. Hal ini juga dapat menyebabkan munculnya otoritarianisme dan runtuhnya lembaga-lembaga demokrasi.



